Lihat ke Halaman Asli

Korupsi di Balik Kekuasaan

Diperbarui: 17 Juni 2024   23:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di Indonesia, korupsi merupakan salah satu masalah serius, yang merugikan Negara. Korupsi bisa datang dari siapa saja dan dimana saja. Tak terkecuali dalam ranah politik. Sudah tidak terhitung berapa banyak para pejabat di Indonesia yang terlibat korupsi. Mereka yang harusnya menjadi wakil para rakyat untuk menyuarakan hak dan keadilan, mereka yang seharusnya menjadi garda terdepan untuk menjadi contoh dalam kewibawaan dan kejujuran justru terlibat dalam tindakan koruptif. Banyaknya para koruptor dalam kalangan politik menjadikan rakyat kecewa dan hilang kepercayaan terhadap sistem politik di Indonesia saat ini.

Akhir-akhir ini banyak sekali terungkap kasus-kasus korupsi yang melibatkan para pejabat politik di Indonesia. Seperti kasus penerimaan gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang yang dilakukan oleh Muhammad Adil Bupati dari Kepulauan Meranti, kasus yang sama pada awal tahun 2024 pejabat dari Direktorat Pajak Rafael Alun, mentri pertanian Syahrul Yasin Limpo dengan dakwaan pemerasan dan menerima gratifikasi dengan kurun waktu dari tahun 2020-2023. Masih banyak lagi para koruptor dalam ranah politik yang sudah ditangkap atau bahkan yang belum terungkap.

Banyaknya kasus korupsi yang dilakukan oleh para pejabat politik telah mengakibatkan dampak yang merugikan bagi masyarakat bahkan untuk Negara. Banyak sekali kerugian yang di alami oleh Indonesia akibat dari banyaknya kasus korupsi. Korupsi telah merusak kepercayaan rakyat terhadap pejabat politik. Rakyat menjadi selalu curiga dan acuh terhadap kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah, mereka menganggap para pejabat hanya mementingkan diri sendiri daripada mementingkan rakyatnya. Mereka para pejabat hanya ingin meminta kekuasaan bukan kepercayaan. 

Korupsi di Indonesia harus di cegah dan diberantas agar perilaku ini tidak menjadi kebiasaan yang wajar untuk dilakukan. Oleh karena itu, pemberantasan para koruptor harus terus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan tidak memandang siapa saja yang sudah melakukan perilaku ini. Dengan demikian, kepercayaan rakyat kepada para pemimpinnya akan pulih, dan Negara akan terbebas dari cengkraman korupsi yang sangat mengganggu untuk kemajuan Negara.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline