Lihat ke Halaman Asli

Aprilian Rodo Rizky

Mahasiswa Politeknik Negeri Media Kreatif

Lapisan Masyarakat Turun Ke Jalan Menolak RUU Pilkada

Diperbarui: 23 Agustus 2024   06:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aksi massa didepan Gedung DPR/MPR. Dokumen Pribadi

Ribuan Masyarakat menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR, Jakarta, pada kamis 22 Agustus 2024. Aksi massa yang menghadiri unjuk rasa meliputi Aktor, Komedian, Mahasiswa, Serikat Buruh, hingga Pelajar mengikuti aksi di depan Gedung DPR/MPR.

Sebelum ini, dalam rapat hari ini, Baleg menyetujui RUU Pilkada, yang disetujui oleh delapan dari sembilan fraksi DPR, hanya PDIP yang menolak. Pembahasan RUU Pilkada berlangsung dalam waktu kurang dari tujuh jam, dan Baleg beberapa kali mengabaikan interupsi dari PDIP.

Selain itu, sehari setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengubah persyaratan untuk pemilihan pilkada dalam keputusan nomor 60/PUU-XXII/2024, revisi UU Pilkada dilakukan. Namun, DPR tidak menerima keputusan MK secara keseluruhan.

Menolak RUU Pilkada terbaru

Aparat Kepolisian mengamankan jalannya unjuk rasa. Dokumen Pribadi

Kemarahan Masyarakat yang berunjuk rasa berawal dari pembahasan tentang RUU Pilkada  yang mendadak dan tidak mengikuti putusan MK. Padahal MK berupaya mengembalikan konstitusi. Lapisan Masyarakat yang mengikuti aksi mendesak DPR membatalkan RUU PIlkada, serta mengawal Keputusan MK karena bersifat final dan mengikat.

Massa Aksi Memanas Setelah Menjebol Pagar Gedung DPR/MPR

Pada waktu berjalannya unjuk rasa berlangsung secara kondusif. Akan tetapi, berawal dari massa aksi yang ingin merobohkan pagar gedung DPR/MPR, seketika terjadi penjebolan pagar gedung DPR/MPR dan massa aksi memaksa masuk ke dalam gedung DPR/MPR mengakibatkan situasi memanas. Untuk menjaga situasi agar tetap kondusif, petugas pun berupaya membangun komunikasi dengan para demonstran tersebut.

Bentrok dengan Aparat Kepolisian

Polisi membubarkan aksi massa yang masih tetap di kawasan gedung DPR. Kepolisian mengerahkan personil dengan atribut polisi yang lengkap. Sekitar pukul 18.30 WIB polisi meminta aksi massa membubarkan diri, Namun aksi massa melakukan perlawanan dengan melempar botol dan lainnya. Polisi juga  menggunakan Water Canon dan Gas Air Mata dan memaksa mundur aksi massa sampai dengan Senayan Park.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline