Lihat ke Halaman Asli

Apriliani

just try it first!

Manusia dan Kebutuhan Beragama

Diperbarui: 12 Januari 2022   11:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Agama merupakan suatu kebutuhan yang teramat penting bagi manusia. Disadari atau tidak setiap manusia pasti membutuhkan agama. Manusia memiliki akal yang terbatas, manusia memiliki keterbatasan pengetahuan dalam banyak hal baik mengenai sesuatu yang tampak maupun yang gaib dan juga keterbatasan dalam memprediksi apa yang akan terjadi pada dirinya, orang lain dan sebagainya. 

Oleh karena itulah manusia memerlukan agama untuk membantu dan memberikan pencerahan spiritual kepada dirinya. Manusia membutuhkan agama tidak sekedar untuk kebaikan dirinya di hadapan tuhan saja melainkan juga membantu dirinya dalam menghadapi bermacam-macam problema yang kadang tidak dapat dipahami nya.

Agama sendiri adalah ajaran yang berasal dari tuhan yang terkandung dalam kitab suci dengan tujuan untuk memberikan tuntunan dan pedoman hidup bagi manusia agar mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Oleh karena itulah agama berperan penting bagi kehidupan manusia. Melalui agama kita bisa mempunyai tempat untuk berkomunikasi dan mengadu kepada tuhan.

Agama dibedakan menjadi 2 kategori yaitu :
1). Agama Samawi (agama dari langit) yang diperoleh melalui wahyu ilahi yaitu islam, kristen, dan yahudi
2). agama wa'i (agama bumi) yaitu agama atau budaya yang timbul akibat kekuatan di dalam pikiran atau akal budi seseorang atau masyarakat seperti agama hindu, budha, konghucu dan aliran agama atau kepercayaan lainnya.

Begitu pentingnya agama bagi manusia, namun sayangnya di zaman sekarang ini tidak sedikit pula orang yang tidak percaya akan adanya tuhan. Mereka lebih mengedepankan logika dalam mempercayai tuhan, hal ini dikarenakan mereka tidak dapat melihat atau mungkin merasakan wujud tuhan sehingga mereka beranggapan agama bukalah hal yang penting. Pada hal ini terjadi karena kurangnya pendidikan dan pendekatan terhadap agama itu sendiri.

Orang yang beragama tentu dia ber tuhan namun justru sebaliknya orang yang ber tuhan belum tentu dia beragama. Orang yang percaya tuhan seharusnya beragama, orang yang tidak percaya tuhan sudah pasti tidak beragama. Ketika manusia memilih untuk tidak beragama maka segala aturan dan hukum yang ada seharusnya tidak perlu karena manusia tanpa agama adalah manusia yang bebas nilai sehingga tidak butuh aturan yang mengaturnya, bukan begitu?! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline