Lihat ke Halaman Asli

Apriliana Limbong

Aktivis Sosial dan Kemasyarakatan

“Perawan” Indonesia di Mata Lembaga Riset Dunia

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak tahun 2005, Indonesia selalu masuk dalam radar lembaga-lembaga riset dunia, di berbagai bidang terutama di sektor ekonomi. Pertumbuhan berbagai indikator pembangunan di bawah kepemimpinan presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuat para pakar dan lembaga riset serta lembaga internasional dunia selalu memasukkan Indonesia ke dalam daftar yang harus diperhatikan.

Kita mulai dengan kajian dari Goldman Sach, sebuah lembaga ekonomi asal Amerika Serikat, yang rajin membuat riset tentang kekuatan ekonomi negara-negara di seluruh dunia. Pada tahun 2005, Goldman Sach merilis daftar 11 negara yang punya potensi besar menjadi negara dengan kekuatan mengagumkan dalam beberapa dekade ke depan. Mereka menyebutnya sebagai Next Eleven (N-11). Negara-negara itu adalah:

1.Korea Selatan

2.Meksiko

3.Turki

4.Indonesia

5.Iran

6.Vietnam

7.Bangladesh

8.Mesir

9.Pakistan

10.Nigeria

11.Filipina

Dari hasil kajian pada 2005 ini, Indonesia masih dalam daftar teratas bersama Korea Selatan, Meksiko dan Turki. Kajian itu terbukti nyata karena setelah tahun 2010, Korea Selatan melesat, Meksiko melejit dan Indonesia serta Turki sama-sama tumbuh mengagumkan dunia.  Negara lain dari daftar itu yang dianggap lumayan adalah Vietnam, Filipina dan Nigeria.  Iran, Mesir, Pakistan dan Bangladesh menghadapi masalahnya masing-masing, terutama dalam hal stabilitas politik dan keamanan.

Berikutnya adalah kajian dari Jim O Neil, pakar asal Goldman Sach yang pertama kali merilis daftar kelompok negara BRICS (Brasil, Rusia, India, China dan South Afrika). Kelompok itu sekarang benar-benar eksis minus Afrika Selatan, yang membuktikan bahwa kajian O Neil sangat akurat. O Neil kemudian membuat kelompok negara baru yang berpotensi besar, dengan singkatan MIST, yaitu:

1.Meksiko

2.Indonesia

3.South Korea

4.Turki

Keempat negara ini termasuk dalam daftar teratas kelompok Next Eleven (N-11) yang dirilis sebelumnya. O Neil yakin, bahwa MIST akan menjadi pesaing kuat untuk BRIC.  Kajian O Neil memang terbukti nyata. Korea Selatan tumbuh menjadi negara dengan kekuatan ekonomi yang mampu menyaingi Jepang dan China. Sedangkan Meksiko juga tumbuh baik. Dan Turki serta Indonesia sudah membuktikan bahwa kinerja ekonomi mereka secara umum memuaskan. Stabilitas politik, keamanan dan ekonomi negara MIST juga bagus.

Pada 2008, lembaga pesaing Goldman Sach yaitu Economic Intellegen Unit juga mengeluarkan daftar negara paling berpotensi. Salah satu analisnya Robert Ward menyebut kelompok negara itu sebagai CIVETS, yaitu terdiri dari:

1.Colombia

2.Indonesia

3.Vietnam

4.Mesir (Egypt)

5.Turki

6.Afrika Selatan

Indonesia lagi-lagi masuk dalam daftar tersebut. Membuktikan bahwa Indonesia memang bagaikan perawan cantik yang layak menjadi perhatian dunia.  Kajian para pakar dan lembaga riset dunia itu sebagian besar memang terbukti. Memang negara-negara yang mereka kelompokan tersebut mampu menjelma menjadi kekuatan yang potensial. Kecuali beberapa negara seperti Mesir, yang terganggu akibat suksesi kekuasaan yang rusuh.

Oh ya jangan lupakan pula hasil keputusan Bank Dunia yang menempatkan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan daya beli ekonomi nomor 10 dunia, dan keputusan sejumlah negara besar yang memasukkan Indonesia ke dalam kelompok negara G-20.

Sebagai orang Indonesia, saya mah bangga dengan hasil kajian para pakar tersebut. Tinggal bagaimana kita menyikapinya. Pemerintahan Indonesia di bawah kepemimpinan SBY sudah meletakkan dasar-dasar yang baik dalam banyak hal, khususnya dalam bidang perekonomian, politik dan keamanan. Misalnya dengan pertumbuhan yang selalu positif, dan masuknya Indonesia ke dalam kelompok kekuatan ekonomi terbesar nomor 10 dunia. Tentu masih banyak kekurangan dan PR besar kita bersama untuk menuntaskannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline