Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Bahan Amilum terhadap Waktu Hancur Tablet Parasetamol

Diperbarui: 7 April 2023   22:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tahukah kalian bahwa bahan amilum atau sering dikenal pati dapat mempengaruhi waktu hancur tablet Parasetamol? Kok bisa? Mari bahas masalah tersebut!

           Pada tablet memiliki keunggulan yaitu praktis dalam penyimpanan dan penggunaan. Bahan yang memegang peran penting dalam sediaan tablet salah satunya yaitu bahan pengikat berfungsi merekatkan antara bahan aktif dengan bahan tambahan lainnya sehingga mendapatkan granul yang kompak dan membentuk tablet yang memenuhi syarat uji karakteristik fisiknya. Salah satu contoh bahan pengikat yaitu amilum. Sehingga pada artikel ini akan membahas mengenai pengaruh amilum sebagai bahan pengikat terhadap karakteristik fisik tablet parasetamol.

           Parasetamol digunakan sebagai zat aktif suatu tablet karena memiliki sifat hidrofobik dan tahan panas. Selain itu, parasetamol memiliki sifat alir yang baik dan kompresibilitas yang buruk sehingga harus digranulasi. Penggunaan zat tambahan sebagai pengikat akan memudahkan proses produksi tablet parasetamol, yaitu bahan campuran mudah mengalir dan mudah digranulasi atau dikompresi sehingga tablet yang dihasilkan memenuhi persyaratan uji mutu fisik tablet.

           Salah satu bahan tambahan yang dapat digunakan sebagai bahan pengikat, yaitu pati atau amilum. Pati atau amilum yaitu karbohidrat nabati yang dihasilkan dari hasil fotosintesis, disimpan dalam bagian tanaman tertentu sebagai cadangan makanan. Selain sebagai pengikat, pati juga dapat digunakan sebagai pelicin dan penghancur. Pati yang tidak dimodifikasi tidak memiliki sifat kompresibilitas yang baik dan memiliki kerapuhan yang besar sehinga akan terjadi pembelahan (capping) pada tablet bila digunakan dalam jumlah banyak.

           Adapun zat tambahan yang dapat digunakan dalam tablet yaitu bahan pengisi, bahan pengikat, bahan penghancur, bahan pelican, bahan pewarna, bahan perasa, dan bahan penyalut. Zat tambahan atau dikenal dengan zat eksipien bertujuan untuk mendapatkan tablet yang baik dan berkualitas untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk sediaan tablet, serta membentuk bulk.

           Salah satu zat tambahan yang penting dalam pembuatan tablet yaitu bahan penghancur. Hal ini karena, bahan penghancur bertindak melawan aksi dan tekanan pengikat tablet selama proses pembuatan tablet. Zat ini mengikat tablet ketika bersentuhan dengan air atau cairan dalam saluran cerna. Tablet pecah menjadi butiran dan kemudian menjadi partikel halus hingga obat larut. Pada suatu tablet akan memenuhi syarat jika waktu hancurnya yaitu tidak lebih dari 15 menit. Penggunaan amilum sebagai zat penghancur karena amilosa mampu menyerap air sehingga mempengaruhi proses pengembangan amilum. Sehingga tablet yang bersentuhan dengan cairan saluran cerna mengembang dan menyebabkan tablet pecah dan hancur. Selain itu, amilum memiliki sifat yang mampu untuk memudahkan masuknya air ke dalam tablet melalui aksi kapiler.

           Pada beberapa penelitian diketahui bahwa penggunaan amilum dengan kadar yang semakin besar maka akan menghasilkan waktu hancur yang makin cepat. Hal ini karena adanya sifat mudah menarik air karena pemecahan struktur tablet menjadi lebih cepat dan mempengaruhi kecepatan tablet hancur dalam tubuh. Penggunaan amilum sebagai zat penghancur pada amilum jagung lebih unggul dibandingkan dengan jenis amilum lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh kadar amilosa dan amilopektin sekitar 80%.

           Sehingga, dapat disimpulkan bahwa penambahan amilum sebagai bahan penghancur digunakan untuk menghasilkan tablet yang bermutu baik. Kemampuan amilum sebagai zat penghancur dipengaruhi oleh adanya kandungan amilosa yang dapat menyerap air sehingga tablet yang bersentuhan dengan cairan pencernaan akan mengembang dan tablet akan pecah atau hancur. Namun, selain itu kelembapan granul juga dapat mempengaruhi waktu hancur tablet. Apabila tablet yang memiliki kelembapan terlalu tinggi akan mengurangi kekerasan tablet sehingga meningkatkan waktu hancurnya, sedangkan jika granul terlalu kering akan menghasilkan tablet yang rapuh dengan kekerasan yang minimal.

Sumber:

Dewi, S.T.R. & Karim, D., 2019, Pengaruh Penggunaan Serbuk Umbi Talas (Colocasia esculanta L. Scoot) sebagai Bahan Pengikat Dalam Pembuatan Tablet Parasetamol, Media Farmasi Poltekkes Makasar, 16 (1).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline