Lihat ke Halaman Asli

Aprilia Hardiati

Institut Pertanian Bogor

Antibiotik Apa Saja yang Masih Direkomendasikan untuk Pengobatan Infeksi Bakteri Escherichia coli pada Kucing?

Diperbarui: 1 Juli 2024   17:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Survei yang dilakukan pada tahun 2007 oleh World Society for the Protection of Animal (WSPA) menunjukkan pemelihara kucing di Indonesia sebanyak 15 juta populasi. Kolonisasi E. coli pada saluran pencernaan mamalia terjadi segera setelah kelahiran mamalia dan berperan sebagai flora normal intestinal sepanjang hidup mamalia. Sebagian strain E. coli tidak menyebabkan penyakit tetapi strain lain dapat menyebabkan infeksi dengan berbagai potensi faktor virulensi yang dimilik. Pada kucing, E. coli menjadi penyebab beberapa jenis penyakit. Infeksi ekstraintestinal bakteri ini menyebabkan pyometra, septikemia, dan Urinary Tract Infection (UTI) sedangkan pada infeksi intraintestin menyebabkan diare.

Pengobatan dan penanganan kasus infeksi akibat bakteri adalah menggunakan antibiotik. Akibat penggunaan yang tidak bijak, timbul berbagai masalah resistensi terhadap antibiotik yang menyebabkan pengobatan penyakit infeksi dengan antibiotik tidak lagi efisien, relatif lebih mahal, dan bahkan menyebabkan masalah yang cukup serius di masa yang akan datang. Penggunaan antibiotik secara terus-menerus dalam waktu panjang dapat memicu terjadinya resistansi.

Pada tahun 2022, sebanyak 19 isolat E. coli berhasil diisolasi dari usap rektal 30 ekor kucing di 5 klinik hewan di Kabupaten Bogor oleh Hardiati dkk. Semua isolat diuji secara in vitro dengan beberapa antibiotik yang sering digunakan, antara lain ampisilin, amoksisilin- klavulanat, eritromisin, doksisiklin, enrofloksasin, gentamisin, dan metronidazol.  Persentase resistansi E. coli tinggi (>50%) yaitu terhadap eritomisin (100%), metronidazole (94,8%), dan ampisilin (57,9%). Sedangkan E. coli masih menunjukkan kepekaan tinggi terhadap amoksisilin-klavulanat, gentamisin, doksisiklin, dan enrofloksasin. Oleh karena itu, keempat antibiotic tersebut masih direkomendasikan untuk digunakan pengobatan infeksi E. coli pada kucing, khususnya di Kabupaten Bogor.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline