Lihat ke Halaman Asli

Aprilia DA

Menjelajah dengan buku

Menarik, Branding Sekolah Inklusi bersama Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan PAUD Inklusi Srawung Bocah

Diperbarui: 26 Juni 2024   09:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PAUD Inklusi Srawung Bocah bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mengadakan workshop branding sekolah inklusi melalui media sosial pada Senin (24/6). Kegiatan dilaksanakan di sasana wirapadya Paud Inklusi Srawung Bocah. Kegiatan berlangsung dengan menarik dan interaktif.

Kegiatan diawali dengan penyampaian materi oleh narasumber dilanjut dengan tanya jawab seru dengan peserta workshop. "Bersosial media adalah bahasa tutur yang ditulis", jelas Erwan Sudiwijaya, Dosen Prodi Ilmu Komunikasi UMY selaku narasumber workshop. Peserta workshop begitu antusias dengan ungkapan Pak Erwan tersebut. Pak Erwan memberikan gambaran kepada peserta workshop bahwa ketika ingin menulis di sosial media, kita harus membayangkan bagaimana kita berbicara dengan orang lain.

Membuat branding sekolah mengharuskan para peserta yang terdiri dari sekolah inklusi di Kabupaten Bantul untuk membuat identitas sekolah yang berbeda dari yang lainnya. Pak Erwan menjelaskan bahwa dalam membuat identitas harus memperhatikan perbedaan apa yang diberikan dan keunikan dari sekolah yang dikelola. Langkah selanjutnya adalah mengkomunikasikan brand sekolah yang sudah dibuat itu.

Peserta sangat antusias dan terlihat tidak sabar untuk langsung mencoba update di sosial media masing-masing.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline