Lihat ke Halaman Asli

aprilayoga

S1 Peternakan Undip

Aprilayoga, Mahasiswa KKN Undip Membuat Kompos Limbah Peternakan dan Pertanian dengan Warga Sekitar

Diperbarui: 14 Agustus 2020   17:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: dok. pribadi

Danasri Lor, Cilacap (26/07/2020) – Desa Danasri Lor memiliki bentangan sawah yang luas sehingga masyarakat desa Danasri Lor memiliki mata pencaharian utama sebagai petani, oleh karena itu dalam pembuatan pupuk organik atau kompos akan lebih mudah dan murah karena bahan utama yang dibutuhkan dalam pembuatan kompos yaitu bahan – bahan organik seperti limbah penggilingan padi  dan ekskreta ayam.

Selama ini limbah pertanian seperti sekam padi tidak dimanfaatkan dengan baik oleh para petani, kebanyakan petani akan menjual sekam dengan harga yang murah kepada pengepul sekam. Begitu juga dengan limbah dari peternakan ayam yang tidak dikelola sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap dan mengganggu tetangga sekitar serta dapat mengotori lingkungan. 

Sumber: dok. pribadi

Aprilayoga, mahasiswa KKN UNDIP mengajak masyarakat membuat kompos organik dari sekam padi dan kotoran ayam, dalam upaya memanfaatkan secara optimal limbah pertanian padi dan limbah peternakan ayam. Bahan – bahan yang diperlukan dalam pembuatan kompos yaitu ekskreta ayam, sekam padi, molases atau limbah tebu, dan EM4 pertanian. Alat yang dibutuhkan yaitu ember, cangkul, plastik penutup, gayung dan tali karet.

Sumber: dok. pribadi

dalam pembuatan kompos ada 2 langkah utama yaitu pertama mencampur kedua bahan utama, dan kedua membuat larutan fermentor. Untuk langkah pertama pembuatan kompos yaitu dengan mencampur eksreta ayam 5 Kg dengan sekam padi 5 Kg (perbandingan 1:1), diaduk hingga rata menggunakan cangkul, setelah tercampur rata masukkan ke dalam ember. Langkah kedua yaitu menuangkan setengah gayung molases, 5 tutup botol EM4, dan 1 gayung air kedalam ember yang berisi campuran sekam padi dan eksreta ayam, kemudian diaduk hingga tercampur rata lalu tutup ember menggunakan plastic dengan rapat lalu ikat menggunakan tali karet.

Pembuatan kompos memakan waktu kurang lebih 7 hari, sehingga pada hari ke 7 dilakukan pengecekan kompos dan apabila bau kompos sudah berbau masam maka kompos sudah jadi dan dapat dilakukan aplikasi langsung terhadap tanaman. Kompos yang sudah jadi lalu di aplikasikan ke tanaman sawi milik salah satu warga desa Danasri Lor. 

Sumber: dok. pribadi

selain pembuatan kompos secara langsung, dilakukan juga pembagian leaflet tentang cara pembuatan kompos dari ekskreta ayam dengan baik dan benar.

Sumber: dok. pribadi

Sumber: dok. pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline