Nama : Aprila Supriani
NPM : 10120183
Kelas : C6
Prodi : S1 – Manajemen
TUGAS PENGGANTI UTS
MATA KULIAH : METODE PENULISAN KARYA ILMIAH
DOSEN : DR. SUPRIYADI, SE., M.SI
KARIR BAGI WANITA
Seperti yang kita tahu zaman dahulu seorang wanita dipandang hanya mempunyai peran sebagai ibu rumah tangga, dengan dibatasi kegiatan diluar rumah
oleh suaminya dan hanya diperbolehkan melakukan hal-hal yang berkaitan dengan
rumah saja seperti menjaga anak, mengantar anak sekolah, menyiapkan makan
untuk suami dan anak-anaknya, dan sebagainya. Dalam segi pendidikan pun wanita
zaman dahulu mempunyai batasan, hanya laki-laki yang diperuntukkan untuk
berpendidikan.
Raden Ajeng Kartini lah yang memperjuangkan nasib wanita Indonesia
pada zaman dahulu. Raden Ajeng Kartini berpendapat bahwa dengan
diusahakannya pengajaran dan pendidikan bagi wanita, bukan semata–mata karena
ingin disamakan dengan kaum lelaki, namun agar kaum wanita lebih cakap dan
terampil dalam melaksanakan kewajibannya terutama sebagai seorang ibu, yang
merupakan pendidik utama untuk anak-anak nya kelak.
Perjuangan Raden Ajeng Kartini sangat berdampak bagi wanita dizaman
sekarang yang mendapatkan hak yang sama dengan laki-laki, mendapatkan
perlakuan yang adil dan mendapatkan kebebasan. Bebas untuk perpendidikan,
bebas untuk memilih karir dibidang apapun itu. Bahkan dizaman globalisasi ini
tidak sedikit wanita yang berkarir sebagai Polwan, Pilot, TNI, Politisi, Pemimpin
perusahaan, dan lain-lain, yang dimana hal tersebut merupakan pekerjaan yang
tidak bisa dilakukan oleh wanita pada zaman dulu dan hal tersebut merupakan
pekerjaan seorang laki-laki, namun kini wanita juga berhak memilih salah satu karir
yang dipandang sebagai pekerjaan laki-laki, karena pada saat ini wanita sudah
mempunyai kebebasan untuk berkarir dibidang apapun.
Dengan kesempatan berkarir yang tinggi, wanita akan tetap memegang
peran sebagai seorang ibu, dengan demikian seorang ibu sekaligus wanita karir
harus dapat lebih aktif dan sigap untuk menjalankan semua kewajibannya terhadap
suami dan anak-anaknya dengan maksimal. Itulah yang dihadapi oleh seorang wanita karir untuk dapat memberikan keseimbangan antara pekerjaan dan
kewajibaan sebagai ibu rumah tangga.
Namun, sebelum memutuskan untuk menjadi wanita karir ada baiknya kita
harus meminta izin terlebih dahulu kepada suami dan orang tua, apakah mereka
setuju dan mau membantu untuk mengasuh anak-anaknya, karena tidak semua
wanita karir bertempat tinggal dengan jarak dekat bersama keluarganya dan
menitipkan anak-anaknya ke panti asuhan ataupun mencari asisten rumah tangga
yang menjadi pilihan satu-satunya.
Bagi wanita menjadi seorang wanita karir adalah suatu kebanggan yang
dimana ia dipandang baik oleh semua orang, selain itu mempunyai penghasilan
sendiri sehingga dapat membantu suaminya untuk meningkatkan
perekonomiannya, juga dapat memenuhi kebutuhan dirinya sendiri dengan hasil
keringatnya. Namun menjadi wanita karir pasti mempunyai dampak postif dan
dampak negatifnya, apalagi bagi wanita karir yang sudah berkeluarga dan
mempunyai anak.
Menurut Nyi Mas Diane, Ketua Koordinator Bidang Pengembangan
Sumber Daya Yayasan Bhakti Asdiraa, ibu yang memiliki pekerjaan dan lebih
banyak menghabiskan waktu diluar rumah memiliki dampak positif dan negatif
terhadap tumbuh kembang anak. “Seorang ibu yang tidak bekerja atau hanya
mengurus anaknya dirumah juga tidak menjamin kelak anaknya menjadi sukses.
Misalnya, dia hanya dirumah tetapi tidak merasa bahagia, bisa berdampak buruk
terhadap anaknya juga,” tuturnya, Senin (23/04/2018). Sebaliknya, menurut Nyi
Mas Diane “seorang ibu yang bekerja serta mempunyai prestasi dan kepuasan
dalam berkarir bisa menjadi contoh baik bagi anak-anaknya, anak-anak yang sudah
cukup besar akan mendapat inspirasi dari ibunya bagaimana meraih mimpi dan
ambisi”.
Menjadi wanita karir sudah jelas membuat semua orang kagum, bahkan
banyak pria yang menginginkan pendamping hidupnya seorang wanita karir.
Karena wanita karir itu sudah jelas mempunyai sikap yang mandiri dan bertanggung
jawab, tidak ketergantungan juga dapat mengurus dirinya sendiri, terampil dalam
mengelola keuangan, bermenal kuat dan tidak manja. Semua wanita memang
mempunyai sikap manja apalagi terhadap suaminya, namun seorang wanita karir
mempunyai sikap manja yang tidak berlebihan.