Roncean telaga yang mengalir dari dua mata air, di ronce tangan halus yang selalu menampung aliran telaga itu
Perempuan bertangan halus meronce penuh hati-hati karena tetesan telaga itu rapuh, seperti sebutir telur yang jatuh ke Bumi, meski perlahan niscaya retak
Roncean telaga yang turun dari dua mata air akan ia persembahkan untuk belahan jiwa
"Terimalah roncean ini, aku meroncenya siang dan malam hanya untukmu".
Adsn1919
Catatan: Tayang di Secangkir Kopi Bersama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H