Lihat ke Halaman Asli

Apriani Dinni

Rimbawati

Semoga Protokol New Normal ala Kemenkes Ini Memang Bisa Membuat Kita Hidup Berdampingan dengan Pandemi Virus Corona

Diperbarui: 27 Mei 2020   20:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar oleh akurat.co

Saat ini, kata "New Normal" oleh pemerintah didengungkan kepada masyarakat, hingga sebagian masyarakat saat ini sudah tidak merasa asing lagi dengan kata-kata "New Normal" ini meski mungkin sebagian masyarakat kita masih belum paham betul dengan apa yang dimaksud dengan "New Normal" itu sendiri.

Sebagai masyarakat biasa, yang saya tangkap dari pernyataan bapak Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, adalah bahwa kita harus hidup berdamai dan berdampingan dengan Covid-19 tapi tetap memakai protokol kesehatan. 

Seperti, setiap melakukan kegiatan di luar rumah kita harus tetap memakai masker, rutin mengecek suhu tubuh dan mengurangi kerumunan di pertokoan hingga di perkantoran (tempat kerja) dengan menjaga jarak 1 meter setiap individu dan sering cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir setiap selesai memegang barang atau bersentuhan dengan orang lain.

Jika melihat teori protokol kesehatan yang telah dengungkan oleh Pemerintah, memang terlihat mudah, tetapi jika melihat tipikal masyarakat kita yang cenderung 'ngeyel' ini sepertinya akan terasa sulit dipraktekan di kehidupan sehari-hari.

Kenapa? Karena ketika masyarakat disuruh melawan Covid-19 dengan hanya di beri imbauan agar selalu memakai masker dan tetap di rumah saja. Apa yang terjadi?

Belajar dari kebijakan yang telah ada sebelumnya, baik kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM), isolasi wilayah, PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), lockdown, isolasi terbatas dan lain sebagai sebagainya untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona ini. 

Dan yang saya lihat adalah  masyarakat kita tetap 'cuek' beraktifitas seperti biasa, keluar rumah tanpa menggunakan masker, pasar dan di mall tetap banyak pengunjung tanpa mengindahkan jarak aman dan lain sebagainya.

Artinya apa? Saya melihat bahwa pesan-pesan yang disampaikan pemerintah kepada masyarakatnya itu belum sepenuhnya sampai dan diterima oleh baik oleh masyarakat itu sendiri. 

Sebagai contoh, saya pernah merasa seperti di tempat asing, ketika keluar rumah dan ada keperluan hendak ke sekolah,  saat itu saya mengenakan masker, sementara masyarakat lainnya, saya lihat tetap berjalan-jalan seperti biasa, tidak menggunkan masker dan tetap bergerombol seperti sebelum adanya pandemi covid-19 ini.

Artinya, selain informasi tentang virus corona ini mungkin belum sepenuhnya sampai di telinga masyarakat kita, kesadaran masyarakat itu sendiri masih kurang, terutama untuk menjaga kesehatan dirinya sendiri, juga lingkungan sekitarnya.

Dan sekarang pemerintah meminta kita/masyarakat untuk berdamai dengan Covid-19, yang artinya kita bisa beraktivitas seperti biasa. Tetapi dengan protokol kesehatan yang telah ditentukan. Dan sebagai masyarakat, mau tidak mau, tentu kita harus mengikuti anjuran pemerintah untuk berdamai dengan Covid-19 ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline