Belanja online dan offline menurut saya, sama-sama ada transaksi jual beli. Hanya bedanya kalau offline kita bertemu langsung dengan penjual, bisa langsung memilih dan melihat kualitas barang yang mau kita beli, kecuali di Mall, biasanya ada tawar menawar sampai ada kesepakatan harga, baru barang bisa diambil. Sedangkan belanja online kita bertransaksi dengan penjual tanpa bertemu langsung, bermodalkan saling percaya, dan kita hanya bisa melihat barang yang mau dibeli lewat foto-foto yang mereka tampilkan di media online.
Sebelum Pandemi Covid-19 merebak, saya biasa belanja offline untuk memberi hadiah lebaran, berupa kue atau makanan khas Cirebon pada saudara-saudara saya yang berada di luar kota. Biasanya saya mudik dan bisa memberi bingkisan langsung pada mereka.
Kenapa saya memilih memberi bingkisan berupa makanan? Karena kalau saya memberi baju atau sandal khawatir tidak cukup dan tidak cocok, jadi lebih aman memberi bingkisan berupa makanan. Selain makanan, untuk orangtua saya memberi mentahan juga, meski besar kecilnya relatif dan para ponakan saya beri angpau, dengan nominal berbeda antara ponakan yang masih sekolah dan yang sudah kuliah.
Tapi untuk tahun ini ada larangan mudik, karena Pandemi Covid-19 masih merajalela serta belum mencapai puncaknya, belanja secara offline harus ditahan-tahan karena kita tidak bisa bebas pergi ke Mall atau ke tempat umum.
Ramadhan tahun ini saya memilih belanja online. Sebelum belanja online saya pelajari terlebih dahulu situs mereka. Apabila dirasa aman langsung saya pesan, biasanya secara detail masalah harga dan ukuran baju lewat WhatsApp, setelah pesanan kita ada langsung saya transfer. Alhamdulillah selama ini saya cocok belanja secara online terutama pakaian. Untuk belanja online saya lebih memilih ke penjual perempuan.
Saat ini, saya hanya membeli mukena secara online, kebetulan guru di sekolah saya penjualnya. Membeli pakaian dan lain-lain untuk tahun ini di stop dulu karena kita lebaran tidak kemana-mana alias di rumah, bagi saya lebaran tidak perlu memakai pakaian serba baru yang penting bersih dan layak dipakai.
Saya merasakan kelebihan belanja online, diantaranya bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja, bisa membandingkan harga, tidak butuh waktu lama untuk berbelanja, lebih banyak pilihan, bisa sambil santai nemilihnya.
Selain ada kelebihan pasti ada kekurangannya dan ini saya rasakan juga seperti, kita harus bayar duluan, barang tidak bisa dicoba, tidak bisa dikembalikan, barang lama sampai, barang tidak sesuai harapan, ada biaya pengiriman serta rawan penipuan.
Sepertinya saya tidak adil, bila hanya menyorot belanja online saja, karena saya juga sering belanja offline dan ada kelebihan dan kekurangannya juga, seperti kelebihannya kita bisa belanja sekaligus olahraga, bisa memilih barang secara langsung, bertemu banyak orang, meningkatkan kemampuan komunikasi dan terhindar dari penipuan.
Dan kekurangan yang saya rasakan, ketika belanja offline memakan waktu lama, lokasi terbatas, waktu belanja terbatas, butuh transport ke tempat tujuan dan di tempat belanja penuh orang terkadang sampai di Mall saya membeli barang yang tidak perlu, bagi saya pribadi lebih boros belanja offline.
Pilihan belanja ada pada diri kita, dan saya tidak bisa memaksakan orang lain untuk memilih belanja online atau offline, karena keduanya ada kelebihan dan kekurangannya. Saran saya, bijaklah dalam berbelanja baik online maupun offline, pergunakan dana seperlunya. (Nasihat untuk diri sendiri hehehe).