Lihat ke Halaman Asli

Apriani Dinni

Rimbawati

Merayakan Waisak dan Ramadhan di Rumah Saja

Diperbarui: 7 Mei 2020   19:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PhotoGrid ADSN1919 | Gambar Istiqlal diambil dari katadata.com dan gambar Borobudur di ambil dari news.detik.com

Seperti kita ketahui dan kita rasakan bersama, Pandemi Covid-19 belum berakhir. Banyak masyarakat yang tidak disiplin dan sering memaksakan diri untuk keluar dari tempat isolasi untuk hal-hal yang tidak terlalu penting. Setiap melihat berita di televisi, saya sering miris menyaksikan banyak masyarakat yang tidak terima ditegur aparat. Padahal aparat atau petugas menegur karena mereka tidak memenuhi aturan yang sudah ditetapkan. Sering terlihat yang salah lebih ngotot dan lebih galak.

Padahal tujuan puasaitu  salah satunya adalah untuk melatih kesabaran kita, bukan mengumbar kemarahan seperti yang sering saya lihat di layar Televisi. Sampai sekarang kita tidak tahu kapan Pandemi ini berakhir, jika melihat sikap masyarakat kita yang tidak bisa disiplin seperti ini.

Bukan hanya umat muslim yang menjalankan puasa di tengah pandemi, tapi semua umat agama juga merasakan hal yang sama. Hari ini saudara kita yang sedang merayakan Waisak juga merasakan hal yang sama, mereka cukup merayakan Waisak di rumah saja karena tidak bisa beribadah di Vihara seperti biasa yang mereka lakukan sebelum Pandemi.

Biasanya umat Buddha merayakan Waisak atau biasa disebut juga 'Hari Buddha'. Serta ritual Waisak sering juga disebut ritual 'Trisuci Waisak'. Ritual suci yang sering jatuh di bulan Mei, ketika bulan purnama sempurna bulatnya itu digelar.

Setiap waisak biasanya Candi Borobudur selalu ramai dan menjadi pusat kegiatan, bukan hanya warga Indonesia yang berbondong--bondong datang tapi dari luar negeri juga berkumpul di Candi Borobudur.

Tapi untuk tahun ini, semua kegiatan keagamaan yang mengundang banyak orang berskala besar  dan kerumunan ditiadakan, karena situasi saat ini tidak memungkinkan. Semua umat menjalankan ritualnya cukup di rumah sampai Pandemi Covid-19 ini lenyap dari muka bumi.

Tahun ini memang tahun penuh keprihatinan, karena kita menjalankan keagamaan secara personal, kita ambil saja hikmahnya agar kita bisa lebih mengenal diri sendiri, melihat diri sendiri dan sebagai bahan instrospeksi. Semoga kedepannya kita bisa lebih baik lagi.

Cukup tahun ini kita merayakan Waisak dan Puasa Ramadhan dengan hanya di rumah saja, semoga tahun depan kita bisa merayakannya seperti tahun--tahun sebelumnya.

Tidak mengapa saat ini kita cukup merayakan di rumah saja untuk kemaslahatan seluruh umat manusia, bukan saya dan anda saja yang merasakan kesulitan ini,   tapi  mereka juga merasakannya dan seluruh umat yang berada di Indonesia bahkan dibelahan dunia. 

Kuncinya ikuti aturan pemerintah jangan egois dan tetap semangat menjalankan ibadah yang kita anut sesuai kepercayaan masing-masing. Tetap semangat!

Salam Ramadhan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline