Lihat ke Halaman Asli

Apriani Dinni

Rimbawati

Dekapan Purnama

Diperbarui: 8 Maret 2020   16:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: mannequinpatahhati.blogspot.com

Masih purnama yang sama, ketika dulu  pertama kali engkau titipkan dipangkuan,  sempurna bulatnya. Tak pernah sedikitpun berubah, masih seperti dulu dengan rasa yang sama. Purnama dalam dekapan, selalu.

Lihat dan pandanglah, tak ada goresan sedikitpun, meski luka ingin menyimpan jejak. Gemeretak rasa ingin meremas, keinginan. Purnama masih utuh.

Tersimpan dalam bejana kaca, memandang  tak tersentuh, rasa  merasakan. Dapat kurasakan segar dan renyahnya apel hijau yang engkau perlihatkan padaku dalam kulkas,  tak menyentuh, begitu pun purnama yang engkau titipkan.

Mendekap purnama, dekapan rasa, serasa dalam dekapan, biarlah.


Adsn1919

Catatan : Puisi ini juga tayang di Secangkir Kopi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline