Lihat ke Halaman Asli

Apriani Dinni

Rimbawati

Aku dan Lelaki Sampan

Diperbarui: 4 September 2019   14:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Warkasa1919 & ADSN1919

 

Bagian Satu

****

Pagi ini udara masih terasa segar, saat ini aku berada di sebuah desa yang masih asri. Di desa terpencil yang dikelilingi rimbunnya pepohonan dengan sungai-sungai yang airnya terlihat begitu jernih. Setelah beberapa hari di desa ini aku baru tahu jika sungai yang memisahkan antara tempat tinggalku selama berada di desa ini dengan tempatku mengajar di sekolah itu adalah tempat aktivitas warga desa untuk mandi dan mencuci baju. Dan dari para tetua desa ini aku baru tahu bahwa ada banyak pantangan yang berlaku di sepanjang sungai ini, salah satunya adalah dilarang buang hajat di sungai. Aku tak mengerti dengan alasan warga desa tentang pantangan itu.

Namaku Dinni, kota asalku kurang lebih satu hari perjalanan jika menggunakan transportasi air dari desa ini. Saat ini aku mendapat tugas sebagai seorang guru di Desa terpencil, mau tidak mau aku harus menerima tugas tersebut sesuai dengan sumpah yang aku ucapkan sebagai seorang ASN, untuk sementara aku tinggal dengan Kepala Desa dan keluarganya di desa ini.

Jarak tempuh dari rumah tempatku tinggal dengan sekolah tempatku mengajar itu sebenarnya tidak begitu jauh, hanya saja untuk sampai ke sekolah tempatku mengajar itu aku harus menyebrangi sungai Tapa ini. Dan untuk pergi mengajar biasanya aku harus naik sampan untuk sampai ke sekolah dasar yang hanya ada satu-satunya di Desa terpencil salah satu dari sembilan desa lainnya yang menjadi daerah penyangga Kawasan Suaka Margasatwa ini.

Suaka margasatwa adalah kawasan hutan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan atau memiliki keunikan jenis satwa yang membutuhkan perlindungan/ pembinaan bagi kelangsungan hidupnya terhadap habitatnya.

Daerah suaka margasatwa biasanya ditetapkan sebagai suatu tempat hidup margasatwa yang mempunyai nilai khas bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta merupakan kekayaan dan kebanggaan nasional.

Pelestarian dapat dilakukan secara sengaja atau alami untuk menjaga kelangsungan hidup tumbuhan tersebut. Adanya taman nasional dan cagar alam menjadi media dan sarana bagi pelestarian serta perlindungan jenis flora dan fauna khas di Indonesia. Melalui adanya upaya konservasi diharapkan keberadaan flora dan fauna tersebut tetap terjaga dari ambang kepunahan sehingga kelestarian keanekaragaman hayati flora dan fauna Indonesia tetap terjaga pada masa yang akan datang.

****

Pagi ini tidak seperti biasanya aku bangun kesiangan, dengan langkah kaki sedikit terburu-buru aku berangkat ke arah sungai tempat biasa aku naik sampan, terlihat air sungai meluap karena dari malam tadi turun hujan dan baru berhenti selepas adzan subuh tadi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline