Pertama kali lelaki Juli datang menemui, purnama tepat di atas kepala dengan bentuk yang sempurna bulat tanpa cacat. Dalam keremangan malam lelaki Juli melihat perempuan Desember duduk sendiri, dengan sisa genangan di sudut matanya, terlihat kesedihan teramat sangat, menanti yang tak pernah datang.
Lelaki Juli selalu mengintai di balik jendela terkadang berdiri di depan perempuan Desember. Dulu perempuan Desember tak pernah merasakan kehadirannya, diam-diam lelaki Juli mendatangi ruang mimpi perempuan Desember dengan membawa sebongkah rasa.
Perempuan Desember tak pernah menyadarinya. Lelaki Juli butuh sembilan puluh sembilan hari sembilan belas jam sembilan belas detik untuk membuat perempuan Desember menyadari kehadiran sosoknya.
Lelaki Juli membawa seikat kuntum cerita mengundang perempuan Desember ke rumahnya, perempuan Desember tak pernah meladeni ajakan lelaki Juli, karena dalam pikiran perempuan Desember lelaki Juli hanya mempermainkan rasanya seperti para lelaki yang berusaha mendekati perempuan Desember.
Lelaki Juli menghampiri disaat perempuan Desember merasa terpuruk dan ingin menjauhi para lelaki yang selalu bermulut manis, perempuan Desember merasa lelah teramat sangat dengan para lelaki yang selalu menggoda dengan berbagai cara.
Tak lelah lelaki Juli selalu meyakinkan dan memberi kekuatan pada perempuan Desember, lelaki Juli berjanji dihadapan Tuhannya untuk selalu menjaga perempuan Desember dalam satu ikatan suci, menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing.
ADSN, 090719
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H