Lihat ke Halaman Asli

Apriani Dinni

Rimbawati

Puisi | Berharap Burung di Angkasa, Burung di Tangan Dilepaskan

Diperbarui: 19 Juni 2019   11:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

WikiHow.com


Dulu ya jaman dulu ia memasang dua kaki untuk berjaga-jaga, burung dalam genggaman masih berharap burung di angkasa, terlihat kokoh dan indah. Mata terpana melihat angkasa, berharap burung hinggap di tangan kanan.

Ia lalai, burung di tangan tak digubris, sibuk bercengkrama dengan burung diangkasa, tak disadari perlahan burung di tangan terlepas.

Burung di tangan terbang perlahan hinggap di jendela, melihat bidadari tengah berdoa, air mata jatuh kepangkuan enggan terbang kembali, menghibur bidadari sunyi.

Setelah burung di angkasa lenyap, ia tersadar burung di tangan lenyap pula, meraung dalam sesal mengetuk pintu hati, tak terbuka. Menyapa manja tak tergubris. Membuka baju malu tak dilihat. Putus asa dalam penyesalan, punah semua harap. Benang impian terlepas. Terasa hampa.

ADSN, 190619

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline