Lihat ke Halaman Asli

Apriani Dinni

Rimbawati

Andai Aku Hawa

Diperbarui: 2 Juni 2019   12:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: fotoasia.org 

Mungkin aku dalam hukumanNya karena memakan buah khuldi yang jelas dilarang Tuhanku, sampai aku tak bisa memasuki rumah sendiri, dulu tak kusadari mereka bak malaikat sampai Tuhan mengirim engkau. Aku melihat rumah itu penuh sesak tak terlihat.

Dimana aku sesungguhnya? Engkau melihat aku dijalanan dengan pakaian tak layak, mengetuk pintu demi pintu melepas dahaga mencari pintu bahagia, didapat kehampaan. Perlahan engkau menarikku menjauhi cengkeraman.

Hanya di matamu, aku terlihat bagai mutiara, dalam genggaman perlahan engkau usap mengembalikan putih sebenarnya putih. Engkau Adamku yang mengikat perburuanku dalam ikatan.

Wahai Adamku jika aku Hawamu genggam jemari ini tuntun aku menuju pulang.

ADSN, 020619

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline