Lihat ke Halaman Asli

Apriani Dinni

Rimbawati

Kopi Beraroma Senja

Diperbarui: 9 April 2019   16:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sulselekpres.com

Memang aku sering bertanya padamu, tentang rasa kopi beraroma senja, kau hanya diam mengajakku duduk, kau seduh kopi hitam pekat menggoda, kau berbisik tentang kesetiaan merpati yang melayang di petang hari

Di bawah cakrawala jingga kau memintaku mereguk kopi beraroma senja, kopi hitam pekat terasa manis ketika perlahan kau tiup gerombolan  anai-anai di daun telinga, segelas kopi beraroma senja membuat aku bermanja padamu

Senja dengan segelas kopi, duduk berdua ditempat sunyi hanya terdengar napas angin dan binatang malam, kau memintaku duduk diam sambil memeluk kau berkisah tentang rumpun-rumpun kopi juga tentang airmata  dibungkam janji

Kau selalu memintaku duduk dan diam ketika meneguk seteguk kopi, tak akan aku menagih janji karena itu akan menodai, tak akan aku berkata tentang mimpi kalau itu akan menyakiti karena aku akan bersamamu mengurai tabir jendela menyelami takdir kata-kata

ADSN


Cat: puisi terinspirasi dari puisi Uda Zaldy 'Balada Kopi Beraroma Senja' maaf puisinya aku obok-obok, kalau marah lewat WA saja hehehehe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline