Catatan ADSN 53, Pengalaman Makan Siang Bareng SBY
Entah mengapa malam ini saya ingin menulis pengalaman makan siang yang tak sengaja bersama bapak SBY sekeluarga. Padahal saya sedang asyik membaca novel, tapi entahlah kejadian beberapa tahun belakang seperti nampak di depan mata, berjejalan di pikiran seolah ingin dicurahkan. Buku novel saya abaikan.
Tahunnya saya sudah lupa tepatnya tahun berapa (maklum memori otak saya terbatas, hehe...), yang saya ingat kejadiannya setelah hari raya Idul Fitri.
Seperti biasa setiap lebaran, saya dan keluarga mudik ke Depok dan Bandung. Sudah dipastikan kami kumpul di Bandung, maklum keluarga besar orangtua saya kebanyakan tinggal di Bandung, dulu kami juga tinggal di Bandung, tapi pekerjaan bapak yang mengharuskan pindah-pindah tempat, terakhir mutasi di Kota Depok sampai sekarang.
Keluarga besar saya tinggal di Depok, hanya saya yang terdampar di Kota Cirebon, hiks. Karena kondisi ini setiap lebaran kami mudik ke Depok dan Bandung.
Anak-anak ketika itu masih kecil, suka nagih untuk main di mall terbesar di Bandung, yang menyediakan permainan yang kumplit dan bagus, berkaca dari pengalaman sebelumnya, ketika itu kami berempat masuk dengan tiket biasa, yang bermain hanya anak-anak, antrian sangat luar biasa alhasil selama empat jam hanya berhasil tiga permainan, anak-anak sangat kecewa apalagi melihat antrian khusus executive hanya sedikit.
Tahun berikutnya saya dan suami mengalah menunggu diluar, kami belikan tiket executive untuk anak-anak.
Sambil menunggu mereka bermain, saya dan suami keliling mall, saya merasa aneh melihat banyak laki-laki berbadan tegap dengan rambut cepak berjaga-jaga di mall. Ada pikiran juga sih, siapa yang mereka jaga, tapi saya tidak mau berfikir terlalu jauh, saya keliling melihat-lihat baju dan apa saja yang bisa saya lihat, termasuk melihat yang ganteng juga, ups.
Sampai akhirnya saya merasa penjagaan semakin ketat, terlihat dari kejauhan beberapa sosok yang saya kenal, olala...bapak SBY berserta keluarga sedang berkunjung ke Mall itu. Banyak pengunjung berebutan minta salaman, berhubung posisi saya di belakang agak sulit bagi saya untuk bersalaman. Ya sudahlah saya pasrah.
Capai keliling-keliling, saya mengajak suami makan, lokasinya masih dalam mall. Di tempat makan yang dituju, saya lihat banyak laki-laki cepak dengan mata waspada, agak ragu untuk masuk ke tempat makan, khawatir diusir, tapi dengan ramah mereka mempersilahkan saya dan suami masuk.
Saya mencari tempat duduk agak pojok, terlihat pengunjung tidak terlalu banyak. Sedang asyik makan, saya melihat keramaian di luar tempat makan, tak berapa lama keluarga bapak SBY memasuki tempat itu dan duduk tepat di belakang saya, terhalang satu meja, beliau tersenyum ramah pada semua pengunjung, termasuk tersenyum pada saya, cie...