SD Negeri Karya Mulya 2, berada di Kelurahan Karya Mulya Kecamatan Kesambi, merupakan salah satu sekolah rintisan Pengembangan Perangkat Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Rangka Penguatan Implementasi Kurikulum Sesuai Konteks Daerah, yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
Suatu kebanggaan dan rejeki luar biasa bagi kami, karena kami mendapat ilmu langsung dari ahlinya. Tim Puskurbuk sangat telaten dan jelas memberi pemaparan bagi kami. Kurikulum kami di fokuskan pada PPK (Penguatan Pendidikan Karakter).
Sebenarnya kegiatan PPK bukan hal aneh bagi kami, karena secara tidak langsung kami sudah menerapkannya, hanya mungkin masih tersirat bukan tersurat. Guru-guru sangat antusias ketika sekolah kami mendapat kepercayaan seperti ini, mereka ingin membuktikan bahwa sekolah pinggiran juga bisa dan mampu untuk melaksanakannya, walaupun harus tertatih-tatih. Karena kami ingin berubah ke arah yang lebih baik.
Guru-guru sangat semangat membuat program yang berhubungan dengan karakter, diantaranya dengan pembelajaran di luar sekolah dalam hal ini membatik.
Mengapa kami lebih memilih membatik? Karena dalam rangka Penguatan Implementasi Kurikulum Sesuai Konteks Daerah, salah satu ciri khas Cirebon adalah batik. Batik yang terkenal adalah Batik Mega Mendung. Di Cirebon banyak toko batik yang menyediakan tempat belajar membatik, salah satunya adalah Batik Mahkota.
Program sekolah satu persatu kami laksanakan diantaranya adalah membatik, hari Senin tanggal 15 Oktober 2018, kami membawa siswa siswi ke Batik Mahkota yang terletak di jln Panembahan Ratu Plered Cirebon.
Membatik terlihat mudah, tapi secara tidak langsung melatih kesabaran, kebersihan, ketekunan, ketelitian dan fokus serta tuntas.
Bisa terlihat hasil dari anak yang sabar, tekun, teliti dan fokus dengan yang tidak. Hasil anak beraneka ragam, walau semua tuntas, ada yang tidak fokus ketika teman-temannya sudah selesai alhasil terburu-buru menyelesaikannya. Ada yang kurang sabar dengan seringnya mengeluh, ada yang kurang bersih semua bisa terlihat karakter anak dari sepotong kain batik yang mereka buat.
Oh iya karakter yang kami harapkan juga adalah kebersamaan, karena mereka ke lokasi dengan naik angkot bersama-sama, terjalin keakraban diantara mereka. Sepanjang jalan terlihat wajah ceria dan gelak tawa, mereka bahagia kami pun bahagia, susah senang kita rasakan bersama.
Terimakasih buat guru-guru atas semangat dan kerjasamanya.
ADSN, 15 Okt 2018