Malam itu sang bayu bertiup kencang
Dinginnya menusuk tulang
Tapi tak menggentarkan mereka
Mereka tetap berdiri tegak
Putra-putri penerus bangsa
Kuat bagai baja
Lamat-lamat terdengar suara
Renungan ulang janji
Suaranya bergetar
Kadang menghentak
Terkadang lembut