Herd stupidity pada intinya adalah sebuah kebodohan yang dilakukan oleh banyak orang sehingga menyebabkan orang lain terpancing untuk melakukan hal yang sama karena merasa hal itu dibenarkan dengan kondisi yang ada.
Kita semua tahu bahwa istilah herd stupidity adalah barang baru ditelinga masyarakat indonesia. Jadi wajar saja jika barang ini berubah menjadi pakaian untuk menggambarkan sebuah kebodohan orang lain.
Tetapi apakah orang yang memakai itu akan tepat sasaran dalam penggunaannya, atau malah hal itu akan menjadi budaya yang buruk untuk selalu melihat atau menyalahkan dan membenci orang lain yang dianggap melakukan kebodohan.
Maka dari itu istilah herd stupidity semestinya digunakan sebagai alat untuk menyadarkan diri apakah kita termasuk kedalamnya atau tidak, dan jika tidak seharusnya hal itu tidak membuat kita terpaku untuk selalu melihat kebodohan orang lain.
Tidak ada salahnya juga jika istilah herd stupidity itu dijual kemasyarakat karena kita perlu tahu maksud dari artinya, sehingga kita menjadi manusia yang berfikir untuk intropeksi diri bukan malah memetakan kelompok orang yang dianggap bodoh.
Perlu diingat bahwa herd stupidity itu tidak hanya terjadi di dalam negeri saja atau negara dengan culture ekonomi yang sama dengan negera kita, tetapi herd stupidity itu terjadi hampir diseluruh negara di dunia bahkan kejadian dan cara kebodohan yang dilakukan itu sama persis.
Herd stupidity bukan istilah yang pas untuk menggambarkan secara khusus kebodohan yang dilakukan oleh hanya orang indonesia saja, karena memang tidak ada istilah yang pas untuk menggambarkan secara khusus kebodohan dari ciri khas sebuah negara. Herd stupidity menjadi masalah bersama umat manusia di berbagai negara tidak terkecuali negara maju seperti jepang atau inggris.
Maka dari itu cobalah rayu masyarakat untuk berfikir bahwa kita harus menjadi negara yang paling beradab di dunia dengan mengingat dan mencari tahu istilah dari herd stupidity. Tetapi yang perlu digaris bawahi bahwa menunjuk orang dengan kesalahan tidak akan berhasil merubahnya menjadi orang yang beradab.
Kesimpulannya adalah agar kita berhati-hati untuk memakai barang yang baru dan jangan memperkeruh keadaan ditengah situasi sekelilingan kita sedang tidak baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H