Lihat ke Halaman Asli

Mina Apratima Nour

:: Pluviophile & Petrichor ::

Mozaik Kata

Diperbarui: 30 Juli 2020   14:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di belantara hutan aksara
ia menafikan renjana,
meliarkan mozaik kata,
dan melahirkan prosa tentang duka

biarlah fantom tentangmu abadi,
dinarasikan bait-bait sepi
oleh diksi yang selalu berlarian membabi-buta
dalam jemala seorang pencinta melankolia
yang mencoba menyusun setubuh prosa
dengan kuas jingga milik semesta

maka jangan berburuk sangka!

jika lahir daripadanya bait-bait tak sempurna
tentang nestapa kala senja

o, kasih...

ia selalu siaga
menghadapi debar-debar tak bertuan
dalam sebidang tubuh yang mendamba pulang

dari sekian musim menerpa
tentangmu selalu menghunjam jauh ke dalam sukma
bersemayam dalam suaka rasa
puisi ini masih mengeja namamu dengan mesra...
mengabadikan engkau:
yang sublim di antara musim-musim penuh cinta 


- Jakarta, 09 Juli 2020 -

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline