Lihat ke Halaman Asli

Mina Apratima Nour

:: Pluviophile & Petrichor ::

Puisi | Sang Nelayan

Diperbarui: 4 Desember 2019   09:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(image: Asia-Pacific Boating)

pada swastamita ia layarkan kesah
tak peduli hari ini pemimpin negeri kembali bertingkah,
ia harus mengarungi Laut Banda yang megah
demi lembar-lembar rupiah

sang nelayan menebar jaring keseribu kali,
ikan-ikan tak peduli
mereka kenyang makan berbagai sampah polusi
berenang di samudera katastrofe...

ah, lautku kini tak biru lagi!

"lalu bagaimana makan anak istriku esok hari?", batin sang nelayan
camar berterbangan di atas jemala
sang nelayan berlabuh
singgah di pelabuhan peluh,

mengaduh.

- Jakarta, 21 Oktober 2019 -




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline