Lihat ke Halaman Asli

Sejarah Komunikasi Internasional

Diperbarui: 27 September 2018   22:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu Communis yang artinya sama  atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih (kesamaan dalam  menyampaikan atau saling memahami maksud lawan bicaranya). Selain itu  komunikasi juga berasal dari kata Communico yang artinya membagi. Jadi  secara sederhana komunikasi dapat diartikan sebagai suatu pesan yang  disampaikan oleh komunikator melalui media kepada komunikan dengan  adanya timbal balik. Sedangkan komunikasi internasional yaitu pesan yang  disampaikan oleh komunikator (dari suatu Negara) untuk menyampaikan  informasi yang berkaitan dengan kepentingan negaranya baik berupa  politik, pertahanan, diplomasi hingga tindak terorisme diantara kedua  negara tersebut kepada komunikan (penerima pesan) dengan tujuan saling  menguntungkan.

Komunikasi berkembang pada era Aristoteles dimana  pada masa itu bangsa Romawi menyebut komunikasi sebagai retorika atau  seni berbicara dimana pada retorika ini penyampaian pesan begitu  mendalam sehingga dapat meyakinkan audience. Biasanya pesan yang  disampaikan yaitu mengenai persebaran agama karena ada pembuktian fakta  intelektualitas pada zaman tersebut. Komunikasi muncul sejak zaman Mesis  (zaman perunggu) namun berkembang secara sistematis pada zaman Yunani.  Aristoteles pun membagi retoris dalam 3 bagian yaitu: ethos  (kredebilitas nara sumber), pathos (emosi dan perasaannya) dan logos  (apa yang dikatakan atau sampaikan haruslah sesuai dengan fakta yang  ada). Seni berbicara ini kian berkembang menjadi ceramah, pidato dan  orasi.

Ciri dari komunikasi internasional ada 3 yaitu : isu yang  dibahas merupakan isu global yang berfokus pada banyak Negara, pelaku  komunikasinya pun berasal dari banyak Negara yang berbeda-beda dan media  salurannya menggunakan teknologi yang bersifat global.

Fungsi  komunikasi internasional antar negara yaitu: membangun dan meningkatkan  kerjasama dalam menghindari konflik antar Negara atau dunia (pertahanan  Negara), menjalin hubungan baik antar Negara seperti saling membantu  apabila Negara lain terkena bencana, dan pendukung pelaksanaan politik  luar negeri dalam melaksanakan kepentingannya.

Perspektif dalam komunikasi internasional terbagi dalam beberapa hal, yaitu :

  • Perspektif diplomatic

Perspektif  ini biasanya dilakukan oleh kelompok kecil yang membahas pada tingkat  interpersonal, seperti pejabat masing-masing Negara membahas konflik  atau kerjasama yang terjadi di antara Negara tersebut. Hal ini dilakukan  karena banyaknya kebutuhan kerjasama yang melibatkan satu negara dengan  satu (bilateral) atau beberapa negara lain (multilateral) atau  memperkuat posisi suatu Negara dimata Negara lainnya. Pertemuan yang  mencakup perspektif diplomatik dapat dilakukan dalam berbagai format,  baik yang bersifat formal maupun semi formal. Misalnya dilakukan melalui  konfrensi pers, pertemuan politik, forum besar di PBB, forum tingkat  regional negara, atau yang lebih bersifat semi formal seperti perjamuan  dan makan malam negara.

  • Perspektif jurnalistik

Perspektif  ini menggunakan media atau saluran media massa, namun pada perspektif  ini persebaran informasi lebih didominasi dan dikendalikan oleh  Negara-negara maju, hal ini dikarenakan Negara maju memiliki akses yang  mudah dalam menangani semua masalah dan lebih sering menjadi pusat  perhatian Negara berkembang lainnya sehingga membuat Negara maju  berperan gatekeeper dalam arus informasi. Perspektif ini kadang  bisa digunakan sebagai alat propaganda dalam mengubah atau bahkan  membuat suatu kebijakan dalam sebuah negara, dan bisa juga digunakan  sebagai alat untuk memperkuat atau justru melemahkan kedudukan posisi  suatu negara. Dengan kata lain, mereka yang memiliki kontrol atas arus  informasi maka memiliki kontrol juga terhadap arus komunikasi yang  terjadi di dunia internasional.

  • Perspektif propagandatik

Perspektif  propagandatik hampir serupa dengan perspekif jurnalistik hanya saja  pada perspektif propagandatik lebih menekankan pada penyebaran dan  penanaman ide atau gagasan suatu Negara kepada Negara lain untuk dapat  mempengaruhi pemikiran, perasaan, dan tindakan mereka. Propoganda ini  dibuat melalui gagasan yang diberikan, peristiwa yang terjadi, atau  kebijakan suatu negara yang kemudian membuat masyarakat negara lain  memberikan dukungan mereka atau bahkan mengubah sikap serta cara  pandangnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline