(Temponews.com)Pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat periode 2013-2018 berpotensi hanya berlangsung satu putaran. Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan Indonesia Development Monitoring (IDM)
Survei ini digelar sejak 3 Feb sampai 13 Februari lalu yang diikuti 5000 orang responden dari 26 kabupaten kota atau secara random dari 625 kecamatan atau 4020 di kelurahan, RW dan rt di Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah multi stage random sampling dengan margin error sebesar 2,5%. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka dengan mengisi quisioner oleh pewawancara yang telah dilatih.Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 52 % dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti Dari hasil survei, terungkap pasangan Dede Yusuf dan Lex Laksamana memiliki tingkat elektabilitas sebesar 31,6persen. Disusul Aher –Dedi 25,2 persen, Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki memperoleh 26,7 persen, Irianto MS Safiuddin-Tatang Farhanul 14,4 persen, dan terakhir Dikdik M. Arif dan Cecep NS Thoyib 2,1 persen. "Kalau melihat tren dan kondisi riil elektabilitas hari ini, potensi untuk pilgub Jabar satu putaran itu sangat tinggi. Karena salah satu calon sudah menyentuh di angka 30 persen," kata Direktur Eksekutif IDM ,Fahmi Hafel dalam konferensi pers di Hotel Savoy Homan, Bandung Pusat, Minggu (14/2/2013).Pernyataan Fahmi ini diperkuat berdasarkan aturan yang dibuat Menteri Dalam Negeri yang menyatakan, pemilihan Gubernur Jawa Barat dapat dimenangkan jika ada salah satu pasangan yang mendapatkan suara 31,6 persen suara.Selain itu Fahmi juga menyebutkan, pasangan Dede-Lex memiliki potensi untuk menang dalam Pilgub kali ini. Hal itu disebabkan pasangan Aher-Dedi yang diusung oleh PKS terpengaruh elektabilitas oleh kasus tertangkapnya Lutfhi Hasan President PKS oleh Komisi Pemberantasan Korupsi akibat suap impor daging , mesin politik partai berlambang bulan sabit kembar itu tidak berjalan optimal. Sehingga jika mengandalkan suara dari kader, pasangan Aher-Deddy mizwar sulit bisa menang. PKS sendiri saat ini tinggal berharap pada suara dari Persatuan Umat Islam Indonesia Jabar.Di sisi lain, adanya kasus suap daging sapi impor yang menyeret petinggi PKS (Luthfi Hasan Ishaq) membuat menurunnya kepercayaan pemilih di Jabar.Dari hasil survey Indonesia Development Monitoring Pasangan Dede –Lex menang di 16 Kabupaten dan di Kota yang mempunyai populasi penduduk diatas 2 juta pasangan Dede Lex Unggul seperti Bogor ,Sukabumi,Bandung ,Garut,Cianjur ,Karawang,kota Bekasi,Kota Bandung,Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Cirebon ,sementara Rieke –Teten berada diurutan kedua 14 kota/kabupaten yang mempunyai populasi penduduk diatas 1,7 juta jiwa, Pasangan Aher –dedi hanya unggul di 8 kota dan kabupaten sedangkan pasangan Irianto –Tatang unggul di Kabupaten Indramayu dan kabupaten Subang .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H