Dalam UUD Negara Republik Indonesia 1945 tertuang bahwa seluruh rakyat Indonesia berhak dalam memperoleh pendidikan. Akan tetapi dalam realitanya, hal tersebut belum sepenuhnya terealisasi. Masih banyak saudara-saudara kita yang haus akan pendidikan, bahkan diantaranya tak sedikit yang hanya sibuk untuk memenuhi kebutuhan perut mereka. Indonesia memang sedang berjuang untuk ini.
Kualitas pendidikan antara yang di kota dengan pendidikan di daerah-daerah sangat berbeda jauh. Hal ini bukan karena input dari siswanya yang lemah tapi lebih kepada fasilitas pendidikan yang minin. Di kota fasilitas pendidikan sudah tepenuhi, dari sumber belajar seperti perpustakaan yang mempunyai koleksi buku banyak dan terbaru, bangunannya yang modern sehingga siswa dapat nyaman belajar, teknologi yang digunakan, bahkan tak sedikit sekolah yang mempunyai syarat minimum yang harus dimiliki guru yang akan mengajar di sekolah tersebut. Sedangkan di daerah, jangankan perpstakaan yang mempunyai koleksi buku banyak, bangunan yang ada bahkan sangat jauh dari kata layak sebagai tempat menuntut ilmu. Bahkan untuk tenaga pengajar, yang merupakan instrumen pendidikan pun tidak jarang yang harus mengajarkan lebih dari satu mata pelajaran. Tentu saja hal tersebut sangat jauh dari kata layak.
Tak semestinya ini terjadi, karena seluruh rakyat Indonesia dasarnya adalah memiliki hak yang sama. Jika, pemerintah memang serius dalam memajukan pendidikan di negara ini harusnya pemerintah perhatikan seluruhnya, tidak memperhatikannya ketika hal tersebut telah mencuat ke publik melalui media massa. Pemerintah dituntut untuk tidak tanggung-tanggung dalam memajukan pendidikan di negeri ini. Karena rakyat di negara ini bukan rakat yang “bodoh” dan sejatinya mereka adalah cerdas dan sosok pekerja keras, seandainya pendidikan memang dapat mereka rasakan.