Ketika saya memandang ke belakang, saya menyadari bahwa hidup saya pernah dikuasai oleh seseorang yang manipulatif.
Cerita ini bukan hanya tentang bagaimana saya berhasil mengambil kembali kekuasaan, tetapi juga tentang pelajaran berharga yang saya dapatkan dalam proses tersebut.
Semuanya dimulai ketika saya bertemu dengan seseorang yang terlihat sempurna pada awalnya.
Mereka memiliki pesona yang memikat dan mampu membuat saya merasa istimewa.
Namun, seiring berjalannya waktu, saya menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
Pertama-tama, saya mulai melihat tanda-tanda keinginan untuk mengendalikan hidup saya.
Dia ingin mengambil alih setiap keputusan yang saya buat, mulai dari keuangan hingga teman-teman yang saya temui.
Awalnya, saya mempercayainya dan menganggapnya sebagai perhatian yang peduli, tetapi seiring berjalannya waktu, saya menyadari bahwa ini adalah bentuk manipulasi.
Selanjutnya, dia sering memaksa pendapatnya kepada saya. Tidak peduli apa yang saya pikirkan atau rasakan, pendapatnya selalu lebih berarti.
Dia meremehkan dan mengabaikan pandangan saya sendiri, membuat saya merasa tidak berharga. Saya terjebak dalam permainan psikologis yang membuat saya meragukan diri sendiri.
Tindakan berikutnya adalah isolasi. Dia berusaha menjauhkan saya dari teman dan keluarga saya, menciptakan rasa ketergantungan yang tidak sehat.