Lihat ke Halaman Asli

APIN PUSPITA SARI

JUST FOR JOBS

Bimbingan Kesehatan Reproduksi: Program BKKBN Cegah Pernikahan Dini

Diperbarui: 13 April 2022   11:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

NTB - Badan Kependudukan serta Keluarga Berencana Nasional( BKKBN) menggempur data kepada anak muda dengan bimbingan kesehatan reproduksi dari bermacam lini mulai dari sekolah, area warga, sampai forum serta organisasi kepemudaan.Koordinator Bidang Keluarga Sejahtera serta Pemberdayaan Keluarga BKKBN NTB. 

Mika berkata di (Kopang, Lombok Tengah, Kamis, berkata program anak muda semacam bimbingan kesehatan reproduksi jadi salah satu fokus yang dicoba buat menunjang capaian program BKKBN semacam pencegahan pernikah dini serta perencanaan kehidupan anak muda sampai berkeluarga.

"BKKBN memandang program anak muda ini ialah sesuatu program unggulan kita sebab kita ketahui kalau anak muda ini yang nanti hendak mengisi dunia kerja kita, bonus demografi buat mencapai apa yang kita harapkan," ucap Mika.

Tidak hanya mengedukasi anak muda tentang keluarga berencana dalam artian perencanaan kehidupan sampai berkeluarga, BKKBN pula membagikan penekanan pada bimbingan kesehatan reproduksi buat menghindari angka peristiwa nikah dini yang bisa menimbulkan pada keadaan kesehatan SDM Indonesia ke depan.

Bagi Kepala BKKBN Drs. Sama'an sebagian waktu kemudian, sebagian besar anak muda Indonesia tidak menguasai apabila menikah dini serta perempuan yang berhubungan intim pada umur 18 tahun dapat tingkatkan resiko penyakit kanker mulut rahim.

Oleh sebab itu Mika mengatakan BKKBN melaksanakan upaya bimbingan lewat bermacam metode. Mulai dari" Pojok Kependudukan" ataupun semacam sudut sekolah yang berisikan literasi dapat semacam mading menimpa kesehatan reproduksi.

" Yang kedua kita manfaatkan program literasi dari Diknas yang terdapat di SMA, 15 menit saat sebelum belajar kita masukkan modul, kita mintakan pada guru biar modul dibaca," kata Mika.Tidak hanya itu terdapat pula Pusat Infofmasi Konseling( PIK) anak muda yang gunanya merupakan siswa yang sudah dilatih dalam PIK jadi konseling buat sahabat sebayanya. Tata cara konseling dengan sahabat sebayanya dinilai lebih jitu dibandingkan data yang diberikan oleh guru ataupun orang yang lebih tua.

" Jika di warga kita terdapat Bina Keluarga Anak muda, itu terdapat kelompok aktivitas di desa- desa sebanyak 40 ribu. Masih kecil, satu kelompok 20 orang, kecil sekali," jelas Mika.

Kendati jangkauan sosialisasi yang masih lumayan rendah, Mika berkata BKKBN komitmen buat tidak memangkas anggaran buat program anak muda meski anggaran totalitas BKKBN dipotong.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline