kepak sayap tak lagi seirama
terbang dan goyah dimainkan angin
di ujung matanya yg masih tajam
dia melihat mangsa di lembah
menukik dia dan jatuh
nanar pandangannya redup
ular yg dibidik
kini melilitnya
dia meregang
tubuhnya tercabik
sebagian demi sebagian