Lihat ke Halaman Asli

PSSI Diminta Lebih Bijak, Ciyus ? Masalah Buat Lo?

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Kamis (6/9/2012), Sekretaris Jenderal PSSI, Halim Mahfudz, mengatakan bahwa PSSI akan bertindak berdasarkan statuta PSSI, sekalipun itu berarti Indonesia akan terkena sanksi FIFA. Mantan Ketua Umum PSSI, Agum Gumelar, menyayangkan pernyataan Halim tersebut.

"Saya pikir pernyataan itu tidak menguntungkan. Hal yang sangat tidak bijak kalau kita terlalu menantang FIFA. Nantinya, kita tidak bisa ikut kompetisi single event dan multi event yang diselenggarakan oleh FIFA. Jadinya, yang rugi masyarakat kita," ujar Agum, Jumat (7/12/2012).

Kelihatannya PSSI sudah bijak deh. Dlu mereka hanya ingin mengaudit, pengen lihat sebenarnya bagaimana keuangan PSSI era Nurdin, tapi apa ? Semuanya sudah basi. Kebanyakan pengurus PT LI dan PSSI lama tidak merespon dengan baik. Kemudian ketika PSSI ingin membuat operator yang baru yang lebih baik dan lebih bersih malah PT LI ingin berdiri sendiri. Dan akhirnya, dua kompetisi yang merasa benar berlangsung di Indonesia. Kalau dulu merasa benar mengapa PT LI harus main petak umpet ? Aneh deh. Ketika PSSI memanggil pemain untuk membela negara juga kan KPSI melarangnya, Seharusnya yang bijak itu pengurus KPSI deh.

Dan ketika sanksi ada di depan mata semuanya menyalahkan PSSI, salahkan tu LNM cs. Dia sangat berambisi menjadi ketua PSSI sebenarnya, tetapi tidak menjadi pilihan utama. Yah, semoga sadar deh dia, dan besok ketika PILGUB JATIM ga kepilih jangan sampe buat tandingan juga menjadi GUBERNUR PENYELAMAT DUNIA AKHIRAT DI JATIM.

Untuk bapak Agum, saya sangat mengapresiasi anda. Semoga dengan adanya kejian seperti di Indonesia ini membuat sepakbola Indonesia semakin maju dan berkembang.

Bravooooo IPL dan Jaya ISL

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline