Lihat ke Halaman Asli

Maria Margaretha

TERVERIFIKASI

Guru SD. Blogger.

Sabtu Malam Pasca KAA 60 di Bandung

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14305199511171692032

Bandung Lautan manusia di Jalan Asia-Afrika, Braga, Cikapundung, Alun-alun dan sekitarnya pada Sabtu malam Pasca KAA 60. Dan wajah-wajah mereka sumringah. Kalaupun tak tergelak, tawa lepas, kadang senyum-senyum. Ada sebagian yang berpelukan sebelum dan setelah selfie.

Iji, dua, tilu …!” klik, klik!

Pemandangan berfoto, baik memotret diri sendiri, dipotret secara  bersama adalah bagian penting warga mengekspresikan kebahagiaannya. Dan itu bukan cuma oleh warga Bandung kota saja, yang umumnya memberi aba-aba atau tanda dalam berfoto dengan gadgetnya: iji, dua, tilu atau satu-dua-tiga.  Gayanya bisa macam-macam. Sambil meloncat dan dibarengi ucapan yup-yihaa-huuu-cis, atau mengacungkan salam dua jari perdamaian, dan sejenisnya. Secara bebas. Ya, di seputaran Jalan Asia-Afrika, dengan gedung-gedung jadulnya atau depan gambar tokoh-tokoh Asia-Afrika di April 1955.

Photoin dong.... doc.MM

1430520036563032832

Warga yang datang ke carnival malam di Jalan Asia-Afrika selfie dengan berbagai gaya. doc.MM

14305201141659268204

Photo-photo di gerbang alun doc.MM

14305201821182128879

di halaman alun-alun doc.MM

“Saya milih di depan Nelson Mandela,” jawab Rike saat disodori pertanyaan. “Dia tokoh hebat dan pernah ke sini, sepuluh tahun lalu.”

“Tapi dia nggak ikut KAA 1955, Teh!” sergah Anita, temannya.

“Apa iya?” gadis berambut sebahu itu ragu.

Lalu mereka tertawa.

1430520414339362391

Foto-foto di alun-alun doc.MM

1430520488807076761

Selfie di bawah poster doc.MM

14305205941310463131

Anak-anak berfoto di KAA doc.MM

Dan itu tidak penting. Karena malam Minggu (25/4) itu bisa berbaur di antara entah berapa ribu orang yang memadati perempatan Jalan Tembong ke ujung Jalan Asia-Afrika, berujung di Alun-alun, depan BRI. Dari jalan itulah sejarah April 1955 para tokoh Asia-Afrika berjalan. Tak cuma jalan, tentu. Karena seperti yang termaktub dalam Dasa Sila Bandung itu mereka “melawan” dan “mencoba” bisa berbicara lebih luas di antara negara-negara lain yang merasa lebih maju. Gedung-gedung itu masih ada dan terawatt itu menjadi saksi sejarah, dan bisa menjadi bagian Indonesia Travel tahun 2015 ini.

Hotel Savoy Homann salah satu obyek mereka berselfie. Setidaknya, mereka tahu itulah tempat di mana para delegasi KAA bermalam, dan bangunan itu masih kukuh berdiri, berarti lebih dari enam puluh tahun. Berkesan jadul, tapi tetap anggun. Apalagi di sekitarnya ditata dan dihias untuk enam puluh tahun peringatannya dalam acara begitu semarak, meriah dan terukur. Gambar-gambar tokoh Asia-Afrika berderet dengan wajah sumringah pula.

14305206602091684651

Berpose, semua orang, termasuk dari Indonesia Timur ikutannnnn doc.MM
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline