Lihat ke Halaman Asli

0812xxluv

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Fenny tidak suka dengan Facebook. Baginya, berteman lewat Facebook terasa kurang seru dibandingkan berteman lewat surat ”Sahabat Pena”. Lagipula sekarang ini banyak penipu mengincar korbannya lewat Facebook. Belum lagi dengan para kriminal seperti pemerkosa yang mengincar anak remaja yang dibawah umur.

Pertemanan lewat Facebook pun terasa tidak tulus karena mereka meng-add kita hanya setelah melihat foto kita yang cantik di akun Facebook. Karena itulah Fenny lebih suka mendaftarkan diri menjadi teman ”Sahabat Pena”. Baginya menunggu kedatangan surat dari sahabat penanya itu terasa menggetarkan hati. Tidak seperti status di Facebook yang mengotori dindingnya dari waktu ke waktu.

Sayangnya teman surat ”Sahabat Pena” itu sekarang sudah tidak aktif lagi karena banyak orang yang beralih ke Facebook.

Tentu saja Fenny mempunyai sebuah akun Facebook yang khusus untuk teman-teman lamanya saja. Jika ingin mencari teman baru, dia memakai cara yang sedikit jahil. Fenny suka sekali mengacak-acak nomor ponsel dan mengirim SMS ke nomor itu seolah ia salah kirim. Tak jarang pula ia miscall ke nomor-nomor tersebut.

Beberapa orang mengabaikannya. Tapi ada juga yang marah-marah padanya atau mengajaknya kenalan.

Kamu cewek atau cowok?

Jika sudah pada tahap kenalan, Fenny biasanya meminta akun Facebook orang itu. Kalau akun itu memuat foto, biasanya perkenalannya akan batal tidak peduli seganteng apapun cowok itu. Tapi jika yang bersangkutan memiliki avatar yang kosong atau mengaku tidak memiliki Faebook, perkenalan pun akan berlanjut pada tahap pertemuan.

Suatu hari ia mengacak nomor Telkomsel yang direspon positif oleh orang di ujung sana. Orang itu mengaku tidak mempunyai Facebook dan Fenny semakin penasaran. Ia mengajak ketemuan dan siap kabur seperti dua kali pertemuan sebelumnya jika yang bersangkutan bertampang menyeramkan.

”Kamu pakai baju warna apa?” tanya Fenny.

”Kamu sendiri pakai baju warna apa?” tanya orang itu.

Tidak ada yang mau saling mengalah. Fenny pun menyerah dan duduk di kursi taman.

”Fenny?” panggil seseorang.

”Andi?” Fenny kaget. Ia tak menyangka akan ketemu teman kecilnya di tempat seperti ini. Mereka pun terhanyut membicarakan masa lalu dan akhirnya menukar nomor ponsel.

Dan mereka pun tertawa setelah menyadari bahwa mereka menunggu satu sama lain. Fenny pun tidak menyangka kalau keisengannya itu telah membawanya pada cinta pertamanya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline