Lihat ke Halaman Asli

Lawakan Mendidik, Seperti Apa?

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Saya ketawa kalau ada yang suka ngeluh tentang gaya lawakan di acara acara komedi yang katanya tidak mendidik. Kasar, penuh celaan, menghina de es be. Tak bisa disanggah, memang begitu adanya, hampir semua pelawak begitu. Kayanya ga afdol kalau belum nyela. Dan biasanya yang menjadi sasaran empuk adalah mereka yang secara fisik mempunyai kekurangan semisal pendek kayak adul, pesek kayak sule,atau cucok kayak olga.

Pertanyaannya, apakah cara lawak yang di anggap tidak mendidik itu muncul hanya sekarang sekarang ini. Nyatanya tidak, meskipun tidak sekasar yang dilakukan pelawak pelawak sekarang, pelawak jaman dulu pun sesekali main cela celaan. 'pala lu peang' , 'mata lu soek' , 'bibir lu monyong' , 'kampret lu' dan masih banyak lagi. Itu adalah sedikit contoh dari kata kata kasar yang biasa diucapkan pelawak. Bahkan Benyamin S juga sesekali melakukannya. Kasino dono indro pun pernah juga.

Ada yang membandingkan komedi di indonesia dengan amerika. Menurut mereka apa yang dipraktekan komedian indonesia sudah tidak digunakan di sana. Di amerika Lebih mendidik, katanya.
Tapi ada yang dilupakan oleh mereka yang membanding bandingkan, Yaitu tingkat pendidikan. Harus diakui tingkat pendidikan masyarakat indonesia belum setinggi orang amerika. Sebagai contoh nyata, penonton stand up comedy yang katanya lebih mendidik itu yang padahal yang di bahas ga jauh jauh dari soal jomblo, kan yang nonton mahasiswa juga. Belum tentu para tukang becak, tukang ojek dan ibu ibu rumah tangga bisa ketawa dengan lawakan jenis stand up comedy.
Itu bukti, 'komedi cerdas' belum bisa diterima masy umum di indonesia.
Lawakan yang tidak mendidik itulah yang jelas nyata di terima. Buktinya rating acara lawak seperti YKS,atau OVJ yang katanya tidak mendidik toh tinggi.

Sebetulnya saya cukup percaya komedian indonesia cerdas cerdas, kecuali olga. Komeng, cak lontong, denny cagur, wendy cagur adalah menurut saya contoh pelawak cerdas. Hanya saja mereka (denny wendy utamanya) terkondisikan untuk melawak dengan cara yang tidak mendidik itu karena tuntutan televisi.

Saya yakin,ketika tingkat kecerdasan masyarakat meningkat, akan ada masa di mana cela celaan tidak laku lagi. Tapi untuk sekarang, rasanya tidak, masyarakat umum penikmat tontonan televisi terutama yang kalangan menengah bawah tidak memikirkan mendidik atau tidak, mereka sudah terbebani dengan masalah hidup, sudah lelah kerja seharian, mereka hanya butuh hiburan, butuh sesuatu yang membuat mereka tertawa lepas.
Mereka bukan kalian pembaca budiman orang orang terdidik yang lebih menghargai karya luar negri yang biarpun isinya pamer mesum, tetap kalian anggap mendidik. Yang sekalipun mereka mengucapkan kata kata seperti f*ck, mother f*uker dan sebagainya kalian anggap lebih mendidik dari pada celaan seperti 'pesek lu'.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline