Lihat ke Halaman Asli

Teman Tak Akan Tergantikan

Diperbarui: 16 November 2017   21:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Teringat di awal-awal semester saat itu saya masih kelihatan sangat polos dan kuper. Mereka dalam judul artikel ini adalah para teman-teman saya. Dari awal saya pergi ke kota Malang ini mungkin saya tidak bisa apa-apa tanpa mereka. Mereka adalah teman sekamar saat di ma'had uin, mereka mau menerima sifat saya yang pendiam, kecuekan saya, bahkan saya satu-satunya perokok di kamar. Setelah satu tahun kami menghuni ma'had akhirnya tibalah saat untuk mencari jalan masing-masing.

Mulai dari sinilah kebingungan untuk sekali lagi mencari teman seperti mereka. Saya nyantri di ltplm salah satu pesantren mahasiswa di kota Malang. Awalnya dalam hal sosialisasi saya kesusahan disini. Karna susah beradaptasi dengan kebudayaan di pesantren. Namun tidak bisa seperti ini terus saya harus berubah, saya mulai sering ikut-ikutan kalau ada kegiatan seperti roan dan lain-lain. Dan dari sinilah saya mulai akrab dengan teman yang sudah senior. Kami disini bukan hanya sebagai teman melainkan sudah seperti saudara, jika ada yang terkena masalah pasti yang lain akan membantu. Disinilah saya hidup disinilah saya mencari ilmu dan disinilah saya mendapatkan saudara baru.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline