Lihat ke Halaman Asli

Karina Nembo

Penulis Kreatif di Kompasiana

Embun Surgawi

Diperbarui: 10 Januari 2025   05:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Aku tidak tahu bagaimana harus membalas budi baik embun-embun yang pernah melekat pada rerumputan di sepanjang jalan menuju sekolah dasar di kampungku. Mungkin ini yang bisa aku lakukan sebagai ungkapan syukur atas kebaikan yang pernah aku alami dari embun-embun itu yakni tetap bekerja untuk kemuliaan martabat manusia. 

Aku tak perlu membasuh tubuh dengan mengambil air dari sumber air yang tak jauh dari rumahku. Embun-embun yang melekat pada rerumputan di sepanjang jalan menuju sekolahku sudah cukup untuk membasuh kaki, tangan dan wajahku. 

Setiap kali kembali ke kampung ingin rasanya kubasuh wajahku dengan embun-embun itu. Tetapi, embun-embun itu telah tiada. Jalan menuju sekolah dasarku memang masih ada rumputnya tetapi rumput-rumput itu tak mampu lagi menampung embun yang turun dari langit. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline