Lihat ke Halaman Asli

Dalam Dekapan Gua Buniayu #2

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14279579791732064334

Minggu 1 maret 2015 pukul 04.00

Satu persatu mulai bangun dari tidurnya, baju hangat dan selimut masih membalut sebagian dari kami, adzan subuh terdengar dari kampung sebelah, selanjutnya kamimenjalankan sholat subuh kami berjamaah.

Selepas sholat subuh kami berolah raga ringan sekedar mengendorkan otot-otot kami dan melakukan pemanasan awal sebelum kegiatan nanti.

Cuaca pagi ini cukup cerah dan bersahabat sehingga memantapkan kami untuk segera memulai kegiatan cavingnya.

Setelah pemanasan kami sarapan pagi bersama dan menu sarapan pagi ini berupa nasi goreng pagi yang cukup untuk mengisi tenaga-tenaga kami, setelah selesai kami bergegas untuk mengambil perlengkapan sevety kami berupa boot, helm dan kali ini memakai wearpak serta perlengkapan turun menggunakan tali webbing. Selanjutnyamendengarkanuraian singkat dari pak wawan mengenai medan yang akan ditempuh serta menginggatkat akan keslamatan diri, keslamatan team, dan intinya untuk selalu bekerja sama apapun yang akan terjadi nanti di dalam.

Petualangan pun dimulai..

Setelah berdoa bersama, berfoto bersama kami mengikuti pak wawan berjalan menuju pintu goa Buniayu melewati rumah-rumah peduduk, dan tak lama kami sampai di depan pintu goa.

Di sana sudah ada team dari pak wawan untuk membantu kami turun dengan selamat memakai tali webbing dengan kedalaman kira-kira 10 meteran.

1427958136805486642

Satu persatu bergantian turun dengan selamat , ada rasa takjub yang kami rasakan sesaat kami berada di dalam gua,ruangan gelap , dengan atap berupa batu dan stalaktit yang sangat indah, di dalam sana gemuruh suara air terdengar dengan jelas..batu-batu besar dengan jurang-jurang yang dalam memaksa kami untuk berhati-hati dalam setiap langkah mengingat jalannya yang berlumpur dan teramat licin.

1427958203576704246

Kami berjalan mengikuti pak wawan yang memandu kami di depan dan di belakang ada pak eko yang siap membantu kalau-kalau ada hal yang tidak diinginkan.

Lorong-lorong gua berfariasi terkadang lebar dan tinggi dan terkadang sempit, menanjak dengan tebing bebatuan, menurun, melewati sungai menyebranginya, melawan lumpur yang dalamnya sepaha sehingga sangat sulit untuk melangkah terkadang sepatu boot yang kita pakai tertinggal dalam benaman lumpur ketika kita mulai melangkah. Keseruan dan kejutan tersebut terus berlanjut mewarnai perjalanan ini, terus masuk kedalam berbekal cahaya dari headlamp dan lampu senter yang kami bawa cukup memberikan penerangan seadanya, pemandangan dinding goa, atap goa yang sangat indah menghiasi perjalanan extream kami.

14279582621499629000

1427958309174252699

Tak sedikit kami terperosok kedalam kubangan lumpur, terpeleset saat melangkah dalam bebatuan, memaksa kami untuk lebih berahati-hati untuk meningkatkan keslamatan diri sendiri dan team.

Sesekali pak wawan menghentikan langkahnyauntuk memberi kesempatan kepada kami beristirahat dan berfoto, mengabadikan keidahan alam didalam perut bumi goa buniayu

14279583711192821791

Setelah perjalanan selama 3,5 jam, dan setelah melewati tangga bambu setinggi 7 meteran , berjalan sebentar menaki tebing bebatuan yang berlumpur kami melihat cahaya matahari darilubang di atas sana ,itu berarti perjalanan ini akan segera berahir dan perlahan kami keluar dari goa dengan pakaian yang kotor berlumpur

bersambung.....

poto : by om maulana

di  post juga di     http://jalan2.com/forum/


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline