Lihat ke Halaman Asli

Tentang Hujan

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Aku masih ingat ketika hujan mulai turun dan kita berteduh dengan satu payung berdua walau tidak sepenuhnya sempurna  terbukti baju kita masih juga basah

Langit malam itu semakin kelam dengan kilatan sebagai penghiasnya, sesekali suara petir terdengar begitu memekakkan, itu terlihat ketika kau mulai menutupi telingamu dengan kedua tanganmu.

Rambutmu mulai basah , kau keluarkan handuk merah kecil untuk mengusapnya.

“Sampai kapan hujan akan berhenti ya..?” tanyamu

“Ahh entahlahhh..aku tidak tahu”.

Tak banyak kata yang keluar dari pmbicaraan malam itu, namun suara hati kita ehh tepatnya suara hatiku begitu menggebu,ingin sekali bercerita banyak tentang kamu, persahabatan dan cinta kita.

Hanya memandang rintik hujan sesekali tanganmu kau biarkan basah oleh rintkan air hujan

“Cobalah......!" Pintamu

“Ayooo coba..! ”

Akupun mulai menggulung lengan kemejaku lalu ku sodorkan telapak tanganku tepat dibawah rintik hujan

“Bagaimana rasanya....?”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline