Lihat ke Halaman Asli

Global Power: Diam-Diam China Bangkit Menjadi New Global Power?

Diperbarui: 5 Juni 2023   09:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber:  abcnews.go.com

Suatu Negara dapat berdiri sendiri jika terdapat empat unsur yang terpenuhi, yaitu adanya wilayah, rakyat, pemerintahan, dan pengakuan dari negara lain. Menjadi salah satu unsur dalam berdirinya sebuah negara, wilayah yang berfungsi sebagai penghasil sumber daya alam dan sumber kehidupan bagi masyarakat. Selain diperlukan sebagai objek untuk diperintah, rakyat juga berfungsi sebagai tokoh dalam mengisi segala kegiatan kenegaraan. 

Pemerintahan bertugas mengatur, menertibkan, ataupun mengarahkan rakyat melalui peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Pengakuan dari negara lain diperlukan untuk menunjukan eksistensi keberadaan suatu negara. Keempat unsur tersebut saling berkaitan satu sama lain, yang mana suatu negara tidak dapat bertahan tanpa salah satu dari unsur tersebut. 

Berdirinya suatu negara tentu dibarengi dengan tujuan yang menjadi kesepakatan bersama dan telah ditetapkan oleh pemerintah. Maka untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan usaha yang harus dikerahkan, khususnya oleh pemerintah. 

Usaha yang dapat dilakukan oleh pemerintah antara lain adalah dengan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia, memperkuat kekuatan militer, serta meningkatkan kekuatan ekonomi. 

Selain memaksimalkan pemanfaatan berbagai sumber daya, menjalin kerja sama dengan negara lain juga dapat menjadi salah satu usaha dan strategi yang dapat dilakukan oleh pemerintah demi tercapainya tujuan berdirinya suatu negara.

Sejalan dengan apa yang telah dilakukan oleh China, menjadi salah satu negara dengan limpahan sumber daya manusia terbanyak di dunia membuat China harus mengeluarkan usaha lebih melalui berbagai kebijakan yang bertujuan untuk mengimbangi pertumbuhan sumber daya manusia. Karena jika ditelusuri lebih lanjut lagi, sumber daya manusia yang melimpah dapat menjadi keuntungan namun disisi lain, bisa juga menjadi kelemahan dalam waktu yang bersamaan. 

Termasuk dalam negara dengan laju pertumbuhan penduduk yang tergolong cepat, China juga menginisiasi fenomena ini melalui kebijakan-kebijakan untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk serta mengatur jumlah usia produktif penduduknya. Hal ini dikarenakan usia produktif memiliki keterkaitan langsung dengan masalah ketenagakerjaan sebagai penyokong serta penggerak utama dalam kegiatan perekonomian China.  

Arvind Subramanian, salah seorang pakar ekonomi internasional dari Massachuset Institute of Technology mengatakan bahwa kebangkitan China akan membawanya menjadi negara adidaya pada 2030. 

Pertanyaan tersebut didasari dengan fakta bahwa dominasi kekuatan ekonomi dengan perdagangan (trade) dan posisi China sebagai pemberi pinjaman (net creditor). Negara adidaya tidak dapat diukur melalui satu aspek saja, melainkan keseluruhan aspek yang menjadi unsur pembentuk berdirinya suatu negara. 

Jika suatu negara memiliki kekuatan militer yang kuat, namun disisi lain masih terbelit hutang luar negeri yang tentunya tidak sedikit dan berkepanjangan, maka kekuatan militer akan tergerus oleh hutang-hutang tersebut. Menjadi negara dengan cadangan devisa yang tergolong besar, China mampu membuat Amerika Serikat bergantung pada utang luar negeri yang diberikannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline