Lihat ke Halaman Asli

Chinese Money Trap Berdampak Buruk ke Indonesia?

Diperbarui: 4 September 2021   20:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Chinese money trap? apa itu? Chinese money trap yaitu sebuah sistem dimana China memberikan sebuah pinjaman dana ke suatu negara, apabila negara tersebut tidak bisa membayar hutangnya, maka negara tersebut akan dikuasai oleh China. Sistem ini justru dapat membahayakan bagi suatu negara yang tidak sanggup membayarnya.

Untuk saat ini, Indonesia masih aman dari Chinese Money Trap. Mengapa begitu? Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Senin (11/3) mengungkapkan di facebooknya bahwa "Utang pemerintah yang berasal dari pinjaman saat ini sebesar 18,23 persen. 

Sementara, dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN), sebesar 81,77 persen."Selain itu, Kemenkeu mengatakan bahwa Indonesia mampu membayarkan hutangnya ke China karena pengelolaan utang telah ditulis di UU APBN dan diatur oleh BPK, sehingga dapat diatur dengan baik. 

Banyak sekali negara yang sudah terkena dampak bahayanya Chinese Money Trap. Di antaranya yaitu Zimbabwe, Nigeria, dan Sri Langka. Dalam ke tidak mampuan dalam membayar hutang terhadap China, tentunya China akan melakukan penguasaan terhadap negara tersebut. 

Di Zimbabwe, di berlakukan pengubahan mata uang menjadi Yen untuk menebus hutang terhadap China, yang pada akhirnya Zimbabwe mengubah mata uangnya pada 1 Januari 2016. Di Nigeria, China mensyaratkan penggunaan bahan baku dan buruh kasar asal China untuk pembangunan infrastruktur di Negeria. Di Sri Langka, pembayaran hutang sampai harus melepas Pelabuhan Hambatota sebesar Rp 1,1 triliun atau sebesar 70 persen sahamnya dijual kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) China.

Meskipun di awal peminjaman uang ini sangat berguna bagi negara, justru di akhir dapat merugikan negara tersebut apabila tidak mampu membayarnya. Untung saja, pemerintah Indonesia mengatakan bahwa Indonesia tidak akan terkena dampak berbahaya dari Chinese Money Trap karena jumlah peminjaman yang dibawah 3%.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline