Lihat ke Halaman Asli

Laptop Merah Putih Bikin Heboh Masyarakat

Diperbarui: 7 Agustus 2021   12:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sekarang dunia persosmedan tengah diramaikan tentang berita "Pemerintah mengeluarkan anggaran 2,4 triliun untuk laptop yang akan digunakan para pelajar di Indonesia". Hal tersebut sempat membuat semua orang kaget akan dana yang besar dalam pembelian laptop. Jika di hitung, apabila ada 240.000 pelajar yang akan di berikan laptop, maka dana per orang yaitu 10 juta. Sedangkan dari spesifikasi laptop yang diberikan, harga laptop seperti itu ada yang seharga 3 juta. 

Pemerintah sempat memberitahu spesifikasi laptop yang akan di berikan, diantara lain:

  • Tipe prosesor core: 2, frekuensi: > 1,1 GHz, Cache: 1 M
  • Memori standar terpasang: 4 GB DDR4
  • Hard drive: 32 GB USB port: dilengkapi dengan USB 3.0
  • Networking: WLAN adapter (IEEE 802.11ac/b/g/n)
  • Tipe grafis: High Definition (HD) integrated
  • Audio: integrated Monitor :11 inch LED
  • Daya/power: maksimum 50 watt
  • Operating system: chrome OS
  • Device management: ready to activated chrome education upgrade (harus diaktivasi setelah penyedia ditetapkan menjadi pemenang)
  • Masa Garansi: 1 tahun 

Terkait dengan spesifikasi laptop yang akan diberikan oleh pemerintah, Kepala Biro Perencanaan Kemendikbudristek M Samsuri mengatakan bahwa laptop yang akan diberikan oleh pemerintah itu termasuk standar minimum. Bahkan netijen pun banyak yang memberikan pendapat kontra terhadap hal ini.

Bayangkan saja laptop seharga 10 juta hanya dapat spesifikasi chrome book, sedangkan di toko laptop pun dengan spesifikasi chrome book sudah dapat dengan seharga 5 juta kebawah. Banyak masyarakat yang bilang, terutama Fadli Zon selaku Wakil Ketua Umum Partai Gerindra mengatakan bahwa Pemerintah mengambil untung di tengah pandemi seperti ini.

Menurut pendapat saya sendiri, laptop dengan harga 10 juta pun tidak terlalu berguna bagi pelajar. Karena secara umum laptop yang digunakan untuk pelajar pun mungkin hanya berguna sebagai zoom, mengerjakan tugas, google meet, google classroom, dan berbagai macam keperluan sekolah lainnya. Sedangkan jika dilihat dari harga 10 juta terlebih biasanya cenderung ke laptop gaming dan sudah terlengkapi dengan operating system yang berbeda. Namun, laptop yang akan diberikan pemerintah ini justru hanya mahal di harga, namun operating system masih menggunakan Chrome OS.

Bukan bermaksud untuk berburuk sangka kepada pemerintah, namun siapa yang tidak heran apabila tiba tiba di tengah pandemi seperti ini pemerintah melakukan sebuah atraksi pemberian laptop seharga 10 juta dengan standar minimum. Menurut pendapat saya sendiri lebih baik di masa pendidikan sekarang, yang perlu diperbarui adalah guru atau tenaga kerjanya. Masih banyak guru yang gaptek, mulai dari tidak bisa menggunakan excel, word, dll. Jika seperti ini justru menghebohkan para masyarakat yang sudah mencurigai pemerintah. 

Bukan kearah mencurigai, hanya waspada kepada pemerintah sekarang yang biasanya akan terjadi korupsi atau semacamnya. Namun jika niatan pemerintah bagus, maka justru lebih baik, karena di tengah pandemi seperti ini dimana banyak orang yang membutuhkan laptop sebagai alat belajar jadi terbantu dengan adanya bantuan laptop dari pemerintah. Tapi tidak tau lagi apabila ada niatan lain atau semacamnya, kita sebagai masyarakat hanya bisa mengikuti apa yang dilakukan pemerintah.

dikutip dari : https://nasional.kontan.co.id/ 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline