Pasti kalian pernah mendengar ungkapan ini, "menunggu adalah sesuatu yang paling membosankan dalam hidup". Padahal menunggu itu sejatinya kita tidak melakukan apa-apa, meminjam istilah seorang temanku tidak melakukan aktivitas yang berarti. lalu kenapa membosankan? Dalam pandangan aku pribadi bahwa kebosanan adalah tantangan dari kesabaran. Ketika kita menunggu disitu kesabaran sedang diuji, disitu kesabaran memainkan peranannya. Mungkin kita memang tidak beraktivitas apa-apa, namun apakah tanpa beraktivitas menyebabkan anda, aku menjadi bosan? Pernahkah kalian melakukan aktivitas namun tetap merasakan bosan? padahal situasi telah berbeda, anda kini telah beraktivitas namun tetap saja membosankan. http://abizakii.wordpress.com/2010/09/17/sabar-dalam-menanggung-derita/ Nah disitu permasalahannya bermula, kebosanan yang menghalangi kesabaran itu berasal dari hal-hal yang menurut kita monoton, atau tidak ada variasi. Ditambah dengan sistem nilai dalam diri kita yang mulai berubah, sehingga menambah parah kejenuhan dan melakukan pembenaran terhadap aktivitas bosan tersebut. Namun pernahkah anda sampai pada titik klimaks kesabaran anda. Sehingga kejenuhan bercampur menjadi kebosanan bahkan kemarahan. Jujur saya pernah mengalaminya, bahkan saya mengalaminya saat ini sehingga terlahirlah artikel ini. Ketika membuat tulisan ini saya berada dalam situasi menunggu seseorang yang akan membantu proses menyelesaikan skripsiku. Namun situasi menunggu ini tidak dapat dihindari ketika sang "penolong" ini sedang sibuk menolong orang lain. Apakah kita akan terus egois untuk ditolong terlebih dahulu? Jawabannya ada pada diri kita masing-masing. namun hal yang ingin aku bagi dan perasaan yang ingin aku tularkan pada kalian yang membaca tulisan ini adalah "cobalah bertahan" dalam kesabaran. Jika kalian merasa bahwa kesabaran adalah sesuatu yang baik, tentu akan berujung pada kebaikan. Bila kesabaran yang kalian tunjukan dalam setiap situasi, niscaya maka apa yang kalian sabarkan dan berpikir positif tentangnya akan memberikan hasil yang positif. Perlu bukti? buktinya sekitar 5 menit aku tinggalkan artikel ini untuk menemui seseorang yang aku tunggu dengan segenap kesabaranku, hasilnya sesuai dengan yang diinginkan. semua yang aku ajukan disetujui tanpa syarat dan diskusi berjalan dengan lancar. jadi "cobalah bertahan" sebentar dalam berbagai situasi, insya allah berbuah manis. -anzaw, a restless writer- lobby tarbiyah 4th floor / lobby SC 1st floor UIN Jakarta 5/23/2012 | 3.37 PM http://arestlesswriter.blogspot.com/2012/06/untuk-yang-memahami-bahwa-kesabaran.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H