Lihat ke Halaman Asli

Any Sukamto

Belajar dan belajar

Bertemu Sahabat Masa Kecil, Rutinitas Saat Pulang ke Kampung Halaman

Diperbarui: 25 April 2023   23:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bertemu sahabat masa kecil bersama keluarganya saat lebaran. Dokpri 

Demi memenuhi tantangan Samber hari ke 25, dengan tema yang dirindukan dari kampung halaman. Kali ini sebaiknya singkat saja artikelnya. Sebab sebelumnya sudah sebagian saya tulis di sini

Kampung halaman memang sudah berubah kondisinya, tapi kenangannya tak akan pernah hilang. Pun bersama siapa kita mengukir kenangan indah itu tak akan pernah terlupakan. 

Berbuka bersama sahabat masa putih biru. Dokpri 

Merindukan Kampung Halaman mungkin bukan lagi pada fisik kampungnya, tetapi lebih pada ulasan cerita setelah beberapa waktu berlalu. Kenangan-kenangan indah itu akan muncul dan seolah hidup kembali saat kita berbagi cerita pada orang yang ikut mengalami. 

Seperti halnya yang terjadi saat saya pulang ke rumah Ibu. Setelah semua urusan beres, atau setelah berlebaran dengan yang lebih tua, kerinduan untuk berkumpul dengan teman sebaya atau teman sekolah tak boleh ketinggalan. Terlebih teman SMP yang spesial ini. 

Teman dari masa SMP hingga kini. Dokpri. 

Kebetulan saya punya teman dari masa putih biru hingga kini, yang selalu menyempatkan diri bertemu dan berfoto sejenak. Apapun kondisinya, saat kami bertemu selalu meninggalkan jejak digital. 

Meski hanya 1 atau 2 jam saja pertemuan itu, tetapi selalu ada cerita terbaru yang jadi bahan pembicaraan. Selalu ada canda dan tawa yang membuat kami terbahak. Alih-alih sekadar melepas kangen, tapi justru pertemuan itu yang membuat kangen. 

Pertemanan yang sudah lebih dari 30 tahun terbina ini begitu istimewa bagi kami. Saat bertemu, tak ada lagi basa-basi. Tak ada lagi kesombongan yang bisa kami pamerkan. Tak ada lagi masalah rumit yang kami sembunyikan. 

Kami sudah saling mengenal. Bahkan, dengan keluarga pun juga sudah paham. Tak ada lagi jaim, tak ada lagi sungkan, tapi etika pergaulan tetap terjaga. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline