Bromo, gunung yang masih aktif dan eksotis ini masih menjadi salah satu primadona wisata di Jawa Timur. Keindahan alam dan keramahan penduduknya turut mendukung Kaldera Tengger ini menjadi destinasi wisata yang terkenal. Banyak wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata gunung Bromo ini untuk melihat matahari terbit atau menikmati suasana eksotis lautan pasir.
Gunung Bromo termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Berada di empat wilayah kabupaten di Jawa Timur, yaitu Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Probolinggo. Gunung yang memiliki ketinggian 2.329 MDPL ini dianggap suci oleh Suku Tengger.
Untuk bisa mencapai puncaknya atau melihat kawah Bromo, ada satu kebijakan yang telah ditetapkan oleh keempat kabupaten tersebut dan harus ditaati oleh para wisatawan, yaitu penggunaan mobil jenis jip untuk mengantar pengunjung mengelilingi kawasan wisata ini.
Hal ini merupakan salah satu kearifan lokal yang wajib dihargai. Selain demi keamanan dan kenyamanan, juga bertujuan agar penduduk setempat bisa mendapatkan manfaat adanya objek pariwisata di daerahnya. Salah satunya adalah untuk meningkatkan ekonomi warga setempat.
Dengan adanya persewaan jip, berarti terbuka lapangan pekerjaan bagi warga setempat, yang nantinya juga akan meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar. Memang tidak semua penduduk sekitar Bromo mempunyai mata pencarian pengemudi jip, tapi sebagian besar adalah pengemudi, selain bertani.
Untuk diketahui, jika ingin berwisata ke Taman Nasional BTS, ada beberapa larangan yang harus kita taati, salah satunya dilarang membuang sampah sembarangan, terlebih di kawasan pasir berbisik.
Sebenarnya, kalau kita berwisata ke Bromo sama halnya kita menikmati luasnya padang pasir, tetapi beda. Ada keunikan tersendiri di lautan pasir Bromo ini. Ada kharisma tersendiri saat kita berada di atas jip dan melintas di kawasan pasir berbisik. Saat melihat lautan pasir yang sangat bersih dan indah, terbayang bagaimana penduduk di sini sangat tertib membuang sampah. Bahkan, pengunjung pun sampai wajib menjaga juga.
Aturan lain yang juga harus ditaati adalah selama berwisata di Bromo dilarang keras untuk mencuri, karena pasti akan ketahuan dan hukumannya berat. Aturan lain, bagi wanita yang sedang haid dilarang masuk pura. Dan bagi pria dilarang kencing menghadap Gunung Bromo. Dilarang juga melempar batu ke kawah karena dianggap tidak sopan.
Kearifan lokal seperti ini wajib dijaga dan ditaati oleh semua pengunjung. Sebagaimana kita ketahui, Bromo merupakan gunung suci bagi masyarakat Tengger. Setiap tahun selalu diadakan upacara Yadnya Kasada atau lebih terkenal dengan upacara Kasodo.