Lihat ke Halaman Asli

Any Sukamto

Belajar dan belajar

Masjid Al-Akbar, Masjid Kebanggaan Arek Suroboyo

Diperbarui: 8 April 2023   05:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maket Masjid Al-Akbar, dokpri. 

Masjid Al-Akbar atau Masjid Agung Surabaya adalah masjid terbesar kedua setelah Masjid Istiqlal di Jakarta. Masjid ini dibangun pada tahun 1995 atas prakarsa Bapak H. Soenarto Soemoprawiro, saat itu beliau menjabat sebagai Walikota Surabaya.

Masjid yang diresmikan tanggal 10 November 2000 oleh Presiden RI, waktu itu dijabat oleh Bpk. KH. Abdurrahman Wahid, memiliki luas 22.300 meter persegi. Dengan panjangnya 147 meter dan lebar 128 meter, masjid ini mampu menampung 59.000 jamaah.

Masjid Agung ini mempunyai keunikan pada kubah utama yang tingginya mencapai  27 meter. Dengan dikelilingi empat kubah berbentuk limasan menggambarkan rukun Islam yang lima. Serta satu menara setinggi 99 meter, yang berarti Asmaul Husna. 

Suasana pagi di dalam MAS, dokpri 

Keunikan lain dari masjid ini adalah pintu masuk ke dalam ruangannya yang tinggi dan besar, terdapat 45 pintu dengan masing-masing pintu terdapat 2 daun pintu. Jadi genap 90 daun pintu dengan ukiran indah pada pintu yang terbuat dari kayu jati itu.

Mihrabnya juga terbesar di Indonesia. Dengan nuansa emas dan kaligrafi yang indah menjadikannya tampak megah dan bersinar.

Bangga, 'kan, sebagai warga Surabaya yang memiliki masjid semegah dan semewah ini? Bahagia dunia dan akhirat rasanya, bila kita bisa salat di masjid ini. Apalagi bila bisa jamaah salat lima waktu. Alhamdulillah, benar-benar nikmat rasanya.

Selain sebagai tempat beribadah, Masjid Al-Akbar juga sebagai tempat wisata religi, banyak pengunjung dari dalam maupun luar kota yang datang untuk salat berjamaah atau mendengarkan kajian-kajian di waktu tertentu. Ada juga yang datang dengan tujuan berwisata, sebab di masjid ini terdapat menara yang tinggi dan kita bisa naik untuk melihat suasana Surabaya dari atas menara.

 Di bulan Ramadan seperti ini, pada sepuluh hari terakhir, biasanya banyak sekali pengunjung yang datang untuk beriktikaf. Ada yang datang bersama keluarga, sendiri, atau bersama temannya. Umumnya mereka datang sebelum waktu berbuka, jadi bisa sekalian merasakan nikmatnya buka bersama, lalu dilanjut dengan salat Tarawih hingga Tahajud di tengah malam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline