Lihat ke Halaman Asli

Any Sukamto

Belajar dan belajar

Wijayakusuma, Antara Mitos dan Kenyataan Rasanya

Diperbarui: 5 Maret 2023   19:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bunga Wijayakusuma sedang mekar sempurna, dokpri 


Pernah dengar nama bunga Wijayakusuma? Tahu bentuk dan warnanya? Pernah merasakan bunganya?


Bunga Wijayakusuma termasuk jenis tanaman kaktus dari kelas dicotiledoneae. Tanaman yang berasal dari Mexico ini ada juga yang mengatakan berasal dari wilayah Venezuela, Amerika Serikat. Bunga ini dapat hidup di daerah beriklim sedang sampai tropis.


Bunga ini biasa dijadikan sebagai tanaman hias. Menurut catatan sejarah, tanaman ini pertama kali dibawa para pedagang China ke Indonesia pada zaman kerajaan Majapahit.


Bunga ini memiliki mitos bahwa siapa yang berhasil memiliki dan menanamnya maka keluarganya akan mendapatkan keberuntungan. Mitos itu diperkuat bahwa bunga ini memiliki kaitan yang sangat erat dengan raja-raja dari kerajaan Majapahit.


Bahkan, mitos yang beredar mengatakan jika kita bisa melihat bunga Wijayakusuma dari mulai kuncup hingga mekar sempurna bunganya, maka ia akan mendapatkan rezeki yang tak terduga banyaknya. Tak heran, jika hampir di setiap rumah banyak yang menanam dan merawat bunga cantik berbau harum ini.


Bunga Wijayakusuma dipercaya mampu menangkal energi negatif yang berada di sekitar rumah. Misalnya meningkatkan aura penghuni rumah dan sebagai pagar gaib dari bala dan santet. Oleh karena itu, sangat disarankan menanam bunga Wijaya Kusuma di pekarangan rumah.

Wijayakusuma di pagi hari setelah mekar sempurna, dokpri 


Tanaman yang dipercaya bisa mendatangkan keberuntungan bagi pemiliknya ini dikenal sebagai Queen of The Night, karena hanya akan mekar di malam hari. Dalam mitos masyarakat, bunga ini bisa mendatangkan rezeki dan keberuntungan jika menempatkan bunga dengan tepat.


Dalam tradisi pewayangan Jawa, bunga Wijayakusuma dianggap sebagai bunga pusaka milik Sang Hyang Wisnu. Bunga ini dijaga oleh Sang Dewa Pemelihara pada zaman Ramayana.


Itu mitosnya, ya. Faktanya bagaimana?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline