Lihat ke Halaman Asli

Any Sukamto

Belajar dan belajar

PHK Bukan Berarti Tutup Usia

Diperbarui: 20 Februari 2023   10:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar oleh Pixabay.com 

Bekerja di sebuah perusahaan bonafide tentu sangat membanggakan. Dengan gaji yang sesuai dan jabatan yang bagus pasti jadi impian banyak orang. Ditambah fasilitas dari perusahaan yang menggiurkan, siapa sih yang nggak mau? 

Namun, apakah itu jaminan hidup bahagia? Tentu tidak! Bagaimanapun bagusnya sebuah pekerjaan, resiko terkena PHK pasti ada. Jangankan perusahaan swasta, perusahaan milik negara pun bisa terdampak oleh gelombang resesi.

Kalaupun perusahaannya yang sehat, faktor lain bisa mengancam juga. Misalnya karena kecelakaan yang mengakibatkan cacat sehingga tidak dapat melanjutkan tugas dari perusahaan. Sebulan dua bulan masih bisa ditoleransi, tetapi tidak seterusnya. 

Siap atau tidak, kita harus realistis menerima itu semua. Hidup memang harus dilanjutkan,  tetapi sumber rezeki bukan hanya dari kita bekerja menjadi karyawan. Ada jalan lain yang perlu kita coba. 

Pada awalnya mungkin memang berat, kita belum terbiasa melakukan kegiatan lain. Penghasilan pun yang awalnya bisa diharapkan bisa rutin ada setiap bulan, kali ini harus diterima dengan jumlah berbeda dan tidak selalu sama. 

Tuhan pasti memenuhi kebutuhan kita, tapi bukan untuk gaya hidup kita. 

PHK bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Jika dari awal bekerja sudah kita tanaman pemikiran bahwa dari bekerja ini mengalir jalan rezeki, berarti tidak menutup kemungkinan ada jalan lain untuk sampainya rezeki kepada kita juga. 

Jika kita mau jujur dan sedikit merendahkan ego, kita bisa melihat di tempat lain. Banyak yang sukses meski bukan sebagai karyawan. Banyak yang bisa survive meski harus bekerja sendiri. 

PHK bukan akhir dari segalanya. Bahkan, bagi yang kreatif, PHK adalah permulaan sukses. Kita bisa mengambil hikmah dari bekerja di perusahaan, untuk ditiru ilmunya atau diaplikasikan caranya bila kita bekerja sendiri. 

Dulu, saya pernah mengalami, bekerja di salah satu perusahaan yang segalanya sudah tertata rapi. Baik manajemen, keuangan, sumber daya manusia, dan semua aturan yang diberlakukan sudah bagus dan sesuai dengan standar internasional. Bangga, dong. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline