Pernah dengar sebelumnya makanan khas dari Sidoarjo?
Ya, kupang lontong, tersaji dari irisan lontong, lento, dan disiram dengan kuah manis yang dibumbui petis, bawang putih, gula, garam dan perasan jeruk nipis, hmm. Bikin ngiler!
Lento yang terbuat dari parutan singkong dan dibumbui bawang putih serta ketumbar menambah nikmatnya sajian. Apa lagi jika didampingi sate kerang, wuih ... sluurp!
Perpaduan rasa asin, manis dan asam inilah yang menjadikan kupang lontong adalah makanan yang sangat istimewa. Bagi pencinta kupang lontong, rasanya sangat enak dan bisa bikin ketagihan, lho, nano-nano gitu, sih!
Makanan ini banyak dijumpai di lokasi-lokasi wisata yang ada di kota Sidoarjo atau Surabaya. Atau beberapa depot yang khusus menyajikan kupang lontong sebagai menu utama.
Di Sidoarjo yang dekat dengan tempat tinggal saya ada tempat yang diberi nama Bursa Kupang, di Jl Raya Tebel Barat. Di sana banyak berjajar depot khusus yang menjual kupang lontong ini, ada juga sih menu lain yang juga merupakan makanan khas Surabaya yaitu lontong balap.
Lontong kupang dan lontong balap memang berbeda, tetapi dari komposisi bumbunya hampir sama. Bedanya kalau lontong balap menggunakan taoge dan kecap, kalau lontong kupang ya kupang itu sendiri dan ada perasan jeruknya. Satunya khas Sidoarjo dan satunya lagi khas Surabaya, tetapi sama nikmatnya.
Kupang adalah sejenis kerang kecil atau tiram. Nama ilmiahnya Corbula Faba. Ditangkap di laut sekitar pinggir pantai atau lumpur berair asin.
Cara menangkapnya pun sederhana, cukup menyabit rumput atau ganggang laut yang diyakini banyak kupangnya menempel.
Setelah kupang didapat maka harus dicuci bersih dulu untuk memisahkan lumpurnya. Jika sudah bersih baru direbus. Dengan perebusan ini cangkang akan terbuka, baru dipisahkan dari dagingnya dan bisa dimasak sesuai selera.
Selain untuk disajikan sebagai menu lontong kupang, bisa diolah menjadi petis atau dijadikan kerupuk juga, lho! Bahkan yang terbaru ada yang membuatnya jadi keripik, tetapi yang ini saya belum pernah mencoba.