Sinar matamu masih menampakkan kesedihan yang mendalam, seolah begitu berat beban kau tanggung
Jiwamu hampa, tak seorang pun mampu menjadi pelipur lara
Andaikan mungkin, ingin rasanya kubasuh peluh di dahimu
Menyeka sebagian keluh, dan meringankan beban di pundakmu
Ah, tapi kau begitu egois untuk mengakui semua itu
Takut dengan bayangan semu yang kau cipta sendiri
Membiarkan nalurimu mati
Menghancurkan rasamu sendiri
Cinta yang hadir selalu kau ingkari
Asmara yang menyeruak pun kaumungkiri
Kini kau sendiri menanti